Bisnis Karaoke Keluarga Menjamur di Bandung

Laporan Wartawan Tribun Jabar

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bisnis karaoke kian menjamur di Kota Bandung. Berdasarkan data Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bandung, karaoke di kota ini terus berkembang dari 70 unit pada 2010 menjadi 76 unit sampai pada pertengahan Juni 2012.

Bahkan masih ada izin karaoke yang sedang diproses Pemerintah Kota Bandung.

Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor ini juga selalu melebihi target. Menurut Kepala Dispenda Kota Bandung, Yossie Irianto, didampingi Kabid Pajak, Adang Sultana, pajak dari karaoke saja sebesar Rp 11,58 miliar pada 2011 atau mencapai 105,3 persen dari target Rp 11 miliar.

Di sisi lain, terus meningkatnya kebutuhan masyarakat akan hiburan membuat sektor ini menjadi lahan bisnis menggiurkan.

Karaoke keluarga dinilai sebagai salah satu lahan bisnis yang potensial. Karaoke keluarga merupakan bentuk rekreasi alternatif untuk keluarga yang bisa dinikmati mulai anak-anak hingga kakek-nenek.

Dengan pasar yang lebih luas tersebut, bisnis ini memang terbilang menggiurkan. Tidak sedikit selebritas yang akhirnya terjun ke bisnis ini.

Inul Daratista, Project Pop, Lyra Virna, Charly van Houten (vokalis band Setia, dulu ST 12), dan terakhir Rossa adalah beberapa nama yang membuka karaoke keluarga di Bandung.

Dengan memasang nama besar para seleb itu, bisnis ini dipastikan bisa meraup keuntungan yang tidak sedikit.

"Saya sempat mendengar sebuah hasil survei menyatakan karaoke keluarga itu berada di urutan pertama hiburan yang diminati masyarakat," kata Bambang Evid, Humas Charly VHT, saat dihubungi, Kamis (21/6/2012).

Siapa yang tidak mengenal Inul Vizta Family KTV milik Inul Daratista? Karaoke keluarga yang sudah ada di Bandung sejak tujuh tahun lalu ini sudah punya pelanggan setia.

Inul memang bisa dibilang pionir bisnis karaoke di kalangan artis. Di Bandung, Inul Vizta berlokasi di Mal Paris van Java, Jalan Sukajadi No 137- 139.
Dengan konsep karaoke keluarga, Inul Vizta ditargetkan memenuhi selera masyarakat kelas menengah yang ingin menyanyi, hang out, ataupun berpesta di tempat yang nyaman dengan harga terjangkau.

Sambil berkaraoke ria, Anda juga dapat menikmati santapan yang ditawarkan kitchen dan bar. Dengan 33 ruang (room) karaoke yang terbagi ke dalam beberapa tipe, karaoke ini bisa dikunjungi rata-rata 280 orang per hari.

Saat ini hanya 17 ruang yang beroperasi, sedangkan sisanya sedang direnovasi. Dari 17 ruang yang ada itu, okupansi rata-rata per hari mencapai 80 persen lebih.

Dari service, kitchen, dan bar ini omzet Inul Vizta bisa mencapai angka Rp 600 juta dalam sebulan di sebuah outlet saja. Dengan sistem waralaba, karaoke keluarga ini kini sudah punya puluhan outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan omzet sebesar itu dan cabang sebanyak itu, bisa dibayangkan pundi-pundi rupiah yang bisa diraup dari bisnis ini.

Meski belum sebesar Inul Vizta, Project Pop Fiesta juga yakin dengan prospek bisnis ini. Menurut Operasional Manager Project Pop Fiesta, Denny, bisnis karaoke keluarga ini punya masa depan yang cukup baik.

Dengan mengambil lokasi di Bandung Indah Plaza (BIP) yang kerap dijadikan tempat nongkrong anak muda, karaoke ini bisa merangkul pasar pelajar, mahasiswa, dan tentu saja keluarga.

Dengan menyediakan 18 ruang yang terdiri dari beberapa tipe ini, Project Pop Fiesta dikunjungi lebih dari 200 orang per hari dengan omzet bulanan sekitar Rp 150 juta.

Angka itu terbilang fantastis mengingat umur karaoke keluarga ini baru menginjak satu tahun pada 1 Juni lalu.

Di Charly VHT, dari 33 ruang yang ada, okupansinya mencapai 80 persen pada hari kerja dan 100 persen pada akhir pekan. "Biasanya malah sampai waiting list kalau sudah memasuki akhir pekan," kata Bambang Evid. (cc/tsm)

KLIK JUGA: