Ger
Kuota BBM Kalbar Segera Ditambah
Salah satu way out yang ditemukan adalah dari 40 juta kilo liter BBM bersubsidi yang dikeluarkan melalui dana APBN, masih ada sisa sekitar
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Menteri ESDM, Jero Wacik, mengatakan jajarannya akan segera mencarikan way out (jalan keluar) sebagai solusi untuk mengatasi persoalan BBM yang dihadapi Pulau Kalimantan. Salah satu way out yang ditemukan adalah dari 40 juta kilo liter BBM bersubsidi yang dikeluarkan melalui dana APBN, masih ada sisa sekitar 2,5 juta kl.
"Sisa ini yang beberapa waktu lalu belum dapat dikeluarkan, telah dapat dikeluarkan, dan nantinya sebagian akan digelontorkan ke Wilayah Kalimantan sebagai tambahan," kata Menteri ESDM pada pertemuan dengan Forum Revitalisasi Percepatan Pembangunan Wilayah Kalimantan yang dipimpin Gubernur Kalimantan Selatan, Rudi Arifin didampingi Wakil Gubernur dari Kalimantan lainnya yaitu Kalbar, Kalteng dan Kaltim, Rabu, (30/5/2012).
Pertemuan yang digelar merupakan tindak lanjut hasil rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR-RI beberapa waktu lalu di Jakarta, dipimpin langsung oleh Menteri ESDM Jero Wacik. Kepala dari 4 Kalimantan tersebut tetap meminta kepada Menteri ESDM untuk menambah Kuota BBM bersubsidi di Wilayah Kalimantan.
Menteri ESDM didampingi oleh beberapa Dirjen yang membidangi Migas, bersama pihak Hiswana Migas, BPH Migas dan Dirut Pertamina. Menurut menteri, apa yang diusulkan oleh para gubernur se-Kalimantan, terjadi karena perkembangan pembangunan di wilayah Kalimantan mengalami peningkatan, sarana infrasruktur di Kalimantan termasuk jalan Trans Kalimantan telah terhubung. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi di masyarakat Kalimantan sudah berkembang pesat yang mengakibatkan membaiknya daya beli masyarakat.
Oleh sebab itu, tentunya harus dibarengi dengan kebutuhan BBM yang meningkat. Untuk itulah menteri ESDM dengan jajarannya akan segera mencarikan way out sebagai solusi untuk mengatasi persoalan yang dihadapi di Kalimantan.
Kendati demikian, untuk tambahan kuota BBM bersubsidi, dijelaskan menteri, saat ini belum diajukan ke DPR karena ada mekanismenya dan harus ada persetujuan bersama dengan DPR. Namun menteri berjanji akan mencarikan celah-celah untuk penambahannya.
Menteri Jero Wacik, berharap kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kalimantan tak perlu resah, dan mudah-mudahan dengan adanya tambahan BBM bersubsidi tersebut antrean yang terjadi dapat dikurangi.
"Masalah kouta BBM jangan dipolitisir karena ini bukan politik dan tujuannya hanya semata-mata untuk membangun daerah, kepada pihak BPH Migas agar segera merealisasikan hal ini dengan mempersiapkan segala sesuatunya termasuk perjanjian kerja sama (MoU)-nya dengan sebaik-baiknya," harapnya Jero Wacik.
Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya, mengatakan, patut bersyukur dengan apa yang dihasilkan dari rapat dengan Menteri ESDM yang dapat mengerti dan memahami serta memenuhi usulan yang disampaikan.
"Kepada masyarakat khususnya Kalbar bahwa persoalan ini bukan persoalan politik, tetapi hal ini justru dalam rangka bagaimana pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat melayani masyarakat dengan baik," pesannya.
Christiandy berharap, masyarakat dapat bersama-sama mendukung apa yang telah menjadi keputusan pada rapat dengan Menteri ESDM dan sebagai komitmen bersama untuk mengatasi kelangkaan BBM di Wilayah Kalimantan dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya dengan menciptakan suasana yang kondusif, sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
Sementara Pertamina melalui direktunya mengatakan pihaknya siap mendistribusikan BBM psu yang akan ditambahkan termasuk juga BBM non psu yang jumlahnya tidak terbatas.
"Pertamina telah mengajak pengusaha yang ada di Wilayah Kalimantan untuk membangun SPBU non psu yang baru sehingga kebutuhan masyarakat di Kalimantan dapat terpenuhi. Disamping itu kepada APMS-APMS yang ada didaerah pinggiran dapat diubah menjadi mini SPBU," ujarnya.
Baca juga: