Jumat, 3 Oktober 2025

Pertamina : Antrean di Kalimantan Karena Kuota BBM terbatas

antrean konsumen BBM, terutama di SPBU Kalimantan yang kerap terjadi akhir-akhir ini disebabkan kuota BBM bersubsidi yang terbatas.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Pertamina : Antrean di Kalimantan  Karena Kuota BBM terbatas
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Seorang petugas menyeting harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax saat akan mengisi kendaraan bermotor di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) d

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA—Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya Yuktyanta mengungkapkan antrean konsumen BBM, terutama di SPBU Kalimantan yang kerap terjadi akhir-akhir ini disebabkan kuota BBM bersubsidi yang terbatas.

"Kami menyadari di beberapa daerah, kuota yang ditetapkan memang tidak mencukupi karena lebih rendah dibandingkan dengan potensi permintaan yang ada. Namun, Pertamina bertanggung jawab untuk mematuh ikuota penyaluran yang telah ditetapkan dalam APBN-P 2012," ia mengatakan, di Jakarta, Jumat (25/5/2012).

Lebih lanjut ia mencontohkan, potensi permintaan BBM di Kalimantan tahun ini sebenarnya mencapai sekitar 3,5 juta KL, yang terdiri dari 2 juta KL Premium, 1,2 juta KL Solar, dan 286 ribu KL Kerosene. Namun, kuota yang ditetapkan untuk daerah Kalimantan pada tahun ini hanya sebesar 3.037.114 KL yang meliputi 1.600.399 KL Premium, 1.039.752 KL Solar dan 396.963 KL Kerosene.

"Hingga 20 Mei 2012, penyaluran BBM bersubsidi di Kalimantan telah melampaui kuota rata-rata sekitar 12 persen, di mana Premium telah disalurkan sebanyak 21 persen diatas kuota, dan Solar 10,2 persen diatas kuota. Namun, jika dibandingkan dengan potensi permintaan, realisasi penyaluran tersebut masih on track."

Ia megatakan dalam upaya menjaga agar penyaluran BBM bersubsidi sesuai dengan kuota, Pertamina terus melakukan berbagai upaya. Termasuk program pengawasan BBM bersubsidi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Disebutkan, saat ini terdapat sekitar 110 POS (point of sales) di SPBU di kedua daerah tersebut yang akan memonitor dan merekam pembelian BBM bersubsidi di setiap kendaraan.

"Pemasangan sistem POS di kedua provinsi tersebut akan selesai pada akhir Mei 2012." POS merupakan system yang akan mencatat semua transaksi BBM di SPBU, identitas kendaraan dan pelanggan, dan merekam dengan akurat perilaku pembelian pelanggan baik volume, waktu, lokasi SPBU dan kewajaran pembelian.

Selain itu, Pertamina terus menggenjot pengembangan SPBU yang menyediakan BBM non subsidi di berbagai daerah. Paling tidak di Kalimantan, telah terdapat 15 SPBU Pertamina yang menyediakan Solar non subsidi, adapun di Sumatera dan Kalimantan Pertamina pada Juni 2012 akan memperkenalkan SPBU Mobile di wilayah perkebunan dan pertambangan.

Padatahap I akan dioperasikan sebanyak 25 SPBU Mobile di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

"Saat ini juga telah terdapat empat SPBU yang hanya menjual BBM non subsidi di wilayah Fuel Retail Marketing Region III dan segera bertambah di Bali dan kota besar lainnya.Pertamina juga akan menambah jumlah nozzle Pertamax untuk memenuhi permintaan konsumen," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved