Jumat, 3 Oktober 2025

Tribun Jakarta Digital Newspaper

Mobil Coca Cola Dijarah Pendemo

Bentrok mahasiswa dan aparat kepolisian pecah setelah truk milik PT Coca Cola Amatil Bottling dibakar mahasiswa.

Editor: Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kepala Polrestabes Makassar, Kombes Pol Erwin Triwanto meradang menyusul bentrok mahasiswa dengan aparat kepolisian, Rabu (21/3/2012). Ia akan mengejar pelaku perusakan, penjarahan dan pembakaran mobil.

"Kita akan selidiki, dan tangkap pelakunya. Kami tahu," kata Erwin kepada wartawan di Makassar.

Bentrok mahasiswa dan aparat kepolisian pecah setelah truk milik PT Coca Cola Amatil Bottling dibakar mahasiswa. Bentrok terjadi di depan pintu I Unhas Tamalanrea.

Sebelum membakar mobil Coca Cola, para mahasiswa menjarah semua minuman yang diangkut mobil. Mereka membawanya ke kampus sebagai bahan logistik.

Para pengunjuk rasa baru membubarkan diri setelah pukul 17.00 WITA. Mereka mundur setelah pihak rektorat kampus meminta agar semua mahasiswanya masuk ke kampus.

Unjuk rasa mahasiswa bermula dari rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka melakukan penolakan atas rencana tersebut.

Tidak sekedar menolak rencana pemerintah, ratusan mahasiswa juga menahan sejumlah kendaraan dinas pemerintahan, menahan mobil tangki pengangkut bahan bakar, dan menjarah ratusan tabung gas elpiji tiga kilogram serta membakar mobil PT Coca Cola.

Aksi mahasiswa ini menyulut ratusan aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar turun tangan. Aparat kepolisian juga dibantu masyarakat menentang aksi gabungan mahasiswa, yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Marah (GRM) dan Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND).

Ketua LMND Sulsel, Muhammad Makbul menyangkal pihaknya terlibat aksi pembakaran mobil Coca Cola di depan pintu satu kampus Unhas, Jl Perintis Kemerdekaan Km 10, Kecamatan Tamalanrea, Makassar.

Makbul menegaskan, perusakan mobil tersebut dilakukan oknum-oknum yang tak bertanggungjawab.

"Teman-teman LMND memang melakukan mimbar bebas pada Rabu pagi hari. Setelah itu kami bubar dengan tertib," tulis Makbul melalui rilis yang dikirim ke Tribun.

LMND menggelar aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan melakukan aksi simpatik bukan dengan cara anarkis. Pada saat aksi, LMND menyerukan mahasiswa dan rakyat agar membentuk front persatuan nasional antiimperialisme melawan kebijakan kenaikan harga BBM.

Bentrok antara mahasiswa dan aparat kepolisian ini tak menimbulkan korban jiwa. Namun lima mobil mengalami kerusakan parah. Satu mobil dibakar, dan empat mobil lainnya rusak parah.

Tak hanya itu, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan supermarket Alfamart yang berada di depan kampus Unhas ikut jadi sasaran aksi anarkis mahasiswa. Tribun Timur

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved