Casa Medan ke Kutacane Jatuh
Kalau Sudah Mati Mana Jenazahnya?
Histeris karena menahan kesedihan mendalam dialami keluarga korban 18 jenazah korban kecelakaan pesawat Casa 212-200. Mereka masih tak percaya.

TRIBUNNEWS.COM - Histeris karena menahan kesedihan mendalam dialami keluarga korban 18 jenazah korban kecelakaan pesawat Casa 212-200 yang jatuh di Gunung Hulusekelam, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Mereka masih tak percaya semua penumpang dan kru pesawat tewas semua.
"Kalau sudah mati, mana jenazahnya, kok lama kali keluarga kami ditolong," ujar Hajah Zulaiha yang menjerit setelah sadar dari pingsannya.
Zulaiha adalah ibu kandung dari Dr Suhelman. Perempuan ini termasuk salah satu dari empat keluarga korban yang mendapat pertolongan pertama di posko kesehatan karena pingsan setelah mendengar keterangan dari Basarnas kalau semua penumpang pesawat tewas.
Sementara itu, proses evakuasi 18 korban tewas kecelakaan pesawat Casa 212-200 milik Nusantara Buana air (NBA) ini terhambat akibat cuaca buruk.
Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo, lokasi jatuhnya pesawat tak terlihat dari udara, sehingga menyulitkan kinerja 16 anggota regu penyelamat.
"Kondisi cuaca kembali menjadi hambatan personel di lapangan. Tapi mereka sudah berada persis di tempat jatuhnya pesawat," kata Daryatmo usai melakukan peninjauan udara, Sabtu (1/10/2011) siang.