Pesawat Jatuh
Tiga Kemungkinan Penyebab Susi Air Jatuh
Manajemen Susi Air memperkirakan ada tiga penyebab jatuhnya pesawat Pesawat Susi Air berjenis Chessna
TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - Manajemen Susi Air memperkirakan ada tiga penyebab jatuhnya pesawat Pesawat Susi Air berjenis Chessna 108 B Grand Caravan di Distrik Yahukimo, Papua, Jumat (9/9/2011) lalu.
Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti mengatakan, tiga kemungkinan sebab pertama adalah kondisi cuaca buruk. Kedua kelebihan muatan dan ketiga adalah gabungan antara cuaca buruk dan kelebihan muatan.
"Pesawat ini adalah buatan tahun 2007 jadi terhitung masih baru," kata Susi kepada wartawan di kediamannya di Pangandaran, Ciamis (Sabtu, 10/9/2011).
Terjadinya cuaca buruk, jelasnya, menjadi fakta yang terjadi pada saat pesawat jatuh. Mengenai kelebihan beban, Susi menyatakan mempercayakan kepada pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki.
Berdasarkan manifes yang ada, jelasnya, beban pesawat saat itu adalah 1.060 kilogram, sementara beban maksimal pesawat adalah 1.100 kg.
Sementara muatan pesawat yang diawaki oleh pilot Dave Cootes (Australia) dan kopilot Tomas Munk (Slovakia) adalah empat drum solar dan beras untuk logistik masyarakat.
"Kita terbuka saja, biasanya ada orang-orang yang ingin melebih-lebihkan beban. Nah itu biasanya diantisipasi, tetapi kalau terbukti ada yang meloloskan, maka akan kita denda Rp 200 juta," tandasnya.
Selain tiga kemungkinan tersebut, jelasnya, sangat kecil meskipun masih bisa terjadi. Menurutnya, pesawat jenis ini telah dilengkapi berbagai alat keselamatan sepertu Blue Sky System (BSS), altimeter dan ground positioning system (GPS).
Menurutnya dengan BSS, pilot akan mengetahui posisinya berada pada saat terjadi masalah pilot bisa tekan tombol dan seluruh pemantauan Susi Air bisa mengetahuinya. Seluruh alur penerbangan pesawat pun telah diketahui dengan adanya BSS tersebut.