NU Kalsel Tunggu Rukyatul Hilal Sore Ini di Gedung BPD

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PBNU) Kalsel menyatakan sikapnya merayakan Idul Fitri 1432 Hijriah sesuai dengan penampakan hilal.

Ketua PBNU Kalsel, Syarbani Haira, kepada Bpost Online, Senin (29/8/2011) siang mengatakan bahwa saat ini, sesuai dengan hasil pengamatan Lembaga Falakiyah NU, posisi bulan masih 1,48 derajat dan cenderung miring ke selatan.

Sementara posisi hilal atau bulan biasanya baru bisa dilihat jelas jika sudah mencapai 2,5 derajat. "Kalau masih 2 derajat atau di bawah itu, masih sulit dilihat," katanya saat dihubungi.

Mengenai kabar bahwa NU bakal berlebaran Rabu (31/8/2011) nanti, dia belum bisa memastikan. Pernyataan bahwa NU kemungkinan bakal berlebaran di hari itu, didasari pada hasil perhitungan hilal Lembaga Falakiyah tersebut. "Perkiraan kami, besok, Selasa (30/8/2011), posisi hilal masih di bawah 2 derajat dan diprediksi baru akan di atas itu pada Rabu (31/8/2011)," katanya.

Walau demikian, pihaknya akan tetap mengikuti proses melihat bulan (rukyatul hilal) yang diselenggarakan Kemenag Kalsel petang ini di Gedung BPD Kalsel. Ada 90 titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia yang melakukan proses tersebut sore ini.

NU fleksibel saja, jika ternyata sore nanti bulan sudah tampak dan dipastikan bahwa besok adalah Hari Raya Idul Fitri 1432 H, maka NU akan mengikuti, tetapi jika tidak, maka dipastikan NU bakal berlebaran Rabu nanti.

Dia juga mengatakan satu kebiasaan penampakan bulan di Kalimantan, bahwa selama sepuluh tahun terakhir ini di Kalimantan susah melihat bulan. Hal itu disebabkan oleh jalur orbit bulan yang tak melewati langit Kalimantan.

Berbeda dengan di Jawa yang memang sering dilewati jalur orbitnya sehingga di sana gampang melihat bulan untuk penentuan rukyatul hilal. "Kebiasaan para ulama dan berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, jika di hari ke 29 Ramadan bulan tak bisa dilihat maka harus istikmal atau digenapkan 30 hari puasanya," pungkasnya.