Ramadhan 2011
Mudik, Ratusan TKI di Malaysia dan Hongkong Tiba di Solo
Ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman mulai berdatangan di Bandara Adi Seomarmo Solo,
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Iriawan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman mulai berdatangan di Bandara Adi Seomarmo Solo, Selasa (23/8/2011). Para TKI yang datang kebanyakan bekerja di Malaysia dan Hongkong. Bahkan saking cintanya, Maya Riana salah seorang TKI, mengajak boneka beruang kesayangannya itu ikut mudik.
Ratusan Pahlawan Devisa itu mulai terlihat berdatangan sekitar pukul 11.55 WIB di pintu kedatangan khusus bagi TKI. Saat tiba, mereka terlihat kerepotan membawa barang bawaan berupa travel bag ukuran besar dan sejumlah kardus. Namun yang terlihat unik adalah Maya yang tampak menggendong boneka beruang warna cokelat seukuran bayi.
“Ini boneka kesayangan saya kalau di Malaysia. Saya ikut membawanya mudik pulang ke rumah. Sebab saya tak bisa tidur kalau tidak memeluk boneka ini,” kata TKI berambut lurus panjang yang mengaku berasal dari Ngawi ini. Dari pintu kedatangan, pintu pemeriksaan, hingga ke kendaraan yang membawa pulang, wanita 25 tahun berkulit putih ini tak pernah melepas boneka dari pelukannya.
“Saya sudah bekerja selama tiga tahun di Malaysia sebagai karyawan toko. Sama majikan, saya diberi cuti lebaran selama dua Minggu,” kata Maya sambil mendorong kereta barang menuju pintu keluar. Karena meras kerasan, ia pun berencana pulang kembali ke Malaysia pada H+7 untuk kembali bekerja.
Rohmi, TKI asal Demak yang sudah bekerja di Malaysia selama 13 tahun menjadi pembantu rumah tangga juga tampak sumringah ketika tiba di bandara. Wanita 37 tahun itu mengaku diijinkan pulang oleh majikannya selama tiga Minggu. “Saya boleh libur selama tiga minggu dan diijinkan untuk mudik ke kampung halaman. Saya senang sekali bisa bertemu keluarga,” kata wanita yang mengaku sebulan digaji Rp 2,7 juta per bulan ini.
Kegembiraan juga terlihat jelas di wajah Yasinta. Ibu dua anak asal Brebes ini baru bisa diperbolehkan pulang oleh majikan setelah 2,5 tahun bekerja di Negeri Jiran itu. Kegembiraannya semakin lengkap karena sang majikan juga memberikan uang THR. “Saya juga diberi THR saat pulang. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 2,5 juta,” katanya yang mendapat cuti satu bulan itu.
Hafid Zaini, Koordinator Pos Pelayanan TKI BP3TKI Semarang memprediksi, puncak arus mudik para TKI akan terjadi pada H-3 dan H-2. Pada Selasa siang atau H-7 itu, jumlah kedatang TKI juga sudah mengalami peningkatan dari hari sebelumnya. “TKI yang tiba di sini kebanyakan dari Hongkong dan Malaysia. Kedatangan dari Hongkong perhari sekitar 63 orang TKI. Kalau dari Malaysia rata-rata 170 orang perhari,” katanya.
Tak ada persiapan khusus untuk menyambut kedatangan para TKI. Hafid mengaku, untuk mengantisipasi kedangan pada saat puncak arus mudik, pihaknya menyiagakan 15 petugas yang akan memberikan pelayanan. “Saat puncak arus mudik, biasanya kedatangan akan mencapai dua kali lipat. 15 petugas yang ada kami siagakan untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya,” katanya lagi.