Dibunuh Lalu Dicor
Pelaku Utama Pembunuhan di Batam Kabur ke Medan
Pelan tapi pasti, misteri pembunuhan Dody dan Risnandar yang terjadi Rabu (17/8/2011) lalu di Batam mulai terkuak.
Laporan Wartawan Tribun Batam
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pelan tapi pasti, misteri pembunuhan Dody dan Risnandar yang terjadi Rabu (17/8/2011) lalu di Batam mulai terkuak.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dody adalah warga Jambi yang ditemukan tewas di Batam dengan tubuh dicor semen.
Budi dan Ramadhan, dua teman satu kos Sandy, DPO pembunuhan Dody dan Risnandar mengakui mengetahui perbuatan sadis yang dilakukan oleh Sandy.
Bahkan keduanya sempat membantu Sandy melarikan diri dari Batam serta membuang barang bukti berupa pakaian pemuda tersebut yang berlumuran darah.
Dari pengakuan dua orang ini, diketahui bahwa Budi memiliki peran paling besar dalam proses melarikan diri Sandy.
Sedangkan Ramadhan hanya membantu memesan tiket pesawat untuk Sandy, meski akhirnya pelaku utama tersebut melarikan diri menggunakan kapal laut dari Kota Tanjungpinang.
Jarak tempuh Batam ke Tanjungpinang sekitar satu jam menggunakan feri.
Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Yos Guntur, mengatakan, meski keduanya mengaku hanya membantu melarikan diri, polisi mengembangkan keterangan dari Budi dan Ramadhan.
Sebab berdasarkan olah TKP, diperkirakan pelaku pembunuhan di perumahan Anggrek Sari tersebut lebih dari satu orang.
"Pengakuan keduanya, Budi yang membantu Sandy kabur dari Batam menuju Medan melalui Tanjungpinang sehari setelah peristiwa pembunuhan. Kalau Ramadhan, dia hanya bertugas memesankan tiket ke Medan," kata kata Yos, Sabtu (20/8/2011).
Menurut Yos, Budi menggunakan sepeda motor mengantar Sandy menuju pelabuhan Telaga Punggur untuk melanjutkan pelarian menuju Tanjungpinang.
Di ibukota Provinsi Kepri ini keduanya sempat menginap sehari di sebuah hotel sebelum Sandy melanjutkan pelariannya menuju Medan.
Polisi telah mendapatkan bukti-bukti terkait pelarian Sandy tersebut. Yos mengatakan, bukti berupa rekaman CCTV dari hotel tempat keduanya menginap di Tanjungpinang sudah dikantonginya.
Namun untuk pelarian selanjutnya, masih ditelusuri, karena nama Sandy tidak terdaftar dalam manifest dan data tiket.
"Budi menyebut Sandy kabur ke Medan menggunakan kapal ferry Dumai Ekspress, tapi namanya tidak terdapat dalam manifest. Sementara pengakuan Budi dia langsung kembali ke Batam setelah mengantar Sandy ke pelabuhan," kata mantan Kapolsek Sekupang ini.