Helikopter Jatuh
Saat Ditemukan Dian R Rudiansah Masih Bernafas
Anggota tim Basarnas dari PMI KSR Sulut Opo Irwan Lalegit mengatakan korban ditemukan dalam kondisi patah kaki dan tangan dengan nafas lemah
Editor:
Harismanto

Laporan Wartawan Tribun Manado Budi Susilo
TRIBUNNEWS.COM, BITUNG - Sekitar pukul 02.30, Dian Rimba Nurdiansyah (29) seorang karyawan PT NHM ditemukan tak sadarkan diri dengan nafas yang lemah di sekitar puing-puing helikopter. Tim SAR mengatakan Dian mengalami patah tulang tangan kanan, dan dua kaki.
Anggota tim gabungan Basarnas dari PMI KSR Sulut Opo Irwan Lalegit mengatakan korban ditemukan dalam kondisi patah kaki dan tangan dengan nafas lemah. "Kami berharap bisa bertahan tapi memang kondisinya parah," katanya.
Kondisi medan yang berat dan gelap membuat Tim SAR kesulitan membawa Dian keluar dari hutan. Sekitar pukul 03.00 Wita Dian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Manembo-nembo Bitung untuk dilakukan pemulihan. Dari lokasi bencana di pegunungan Dua Saudara korban diangkut mobil Ambulan PT Askes.
Saat ditemui usai menstabilkan kondisi korban, Ferry Kalitos, Dokter RSUD Maneembo-nembo, menjelaskan, mengalami cedera kritis. Hasil pemulihan sementara korban mengalami pendarahan di otak dengan kondisi kritis di bagian kepala.
“Korban kami bawa ke rumah sakit Kandou Malalayang Manado. Di sini kami hanya memulihkan korban sementara. Kami bawa ke Kandou yang alatnya tersedia lebih lengkap,” ujar dokter ahli trauma ini, Kamis (4/8/2011).
dr Tommy Sumampouw Dokter Praktek RS Manembo-nembo yang sempat menangani korban mengatakan kondisi Dian sudah cukup parah. "Korban sempat mutah darah dan meninggal di RS Malalayang. Kami sudah berusaha untuk menyelamatkannya," kata ujarnya.
Dian Rimba tiba di RS Kandou dan langsung dilakukan penanganan, sayang nyawanya tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Prof Kandou, Kamis (4/8/2011) sekitar pukul 06.00 Wita.
Jemmy Peneleweng, Direktur Pelayanan RS Kandou mengungkapkan korban meninggal saat dilakukan penanganan medis. Korban tiba dari Bitung pukul 05.10. "Waktu di bawa ke sini (RS Kandou) masih hidup, kondisinya dengan multiple cedera kepala perut, dada, dan alat gerak, tingkat kesadaran rendah," ungkapnya kepada Tribun Manado. (*)