Gunung Lokon Meletus
Pertemuan ASEAN di Manado Terancam Batal
Aktivitas vulkanik Gunung Lokon yang sulit diprediksi, menimbulkan kekhawatiran gagalnya pertemuan Asean Economic Ministers and Related Meetings

Laporan Wartawan Tribunmanado.co.id, Fransiska Polohindang
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Aktivitas vulkanik Gunung Lokon yang sulit diprediksi, menimbulkan kekhawatiran gagalnya pertemuan Asean Economic Ministers and Related Meetings (AEM) yang akan berlangsung di Manado, 9-13 Agustus mendatang.
Para tamu khawatir erupsi letusan Gunung Lokon mengganggu pelaksanaan pertemuan tersebut. "Kami di Jakarta hampir setiap hari di kontak dari 18 negara, khususnya menhgenai gunung soputan dan Lokon. Ini menjadi perhatian mereka dan menanyakan pada kita, apakah pertemuan di Manado tetap dilanjutkan," kata Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementrian Perdagangan, Gusmardi Bustami, dalam Rapat Persiapan Pemantapan AEM di Kantor Pemerintah Provinsi Sulut, kemarin.
Menurutnya, hal Ini menjadi tantangan bagi untuk terus menjelaskan kepada para anggota pertemuan AEM bila sampai saat ini Kota Manado masih tetap aman dan kondusif. Bustami menjelaskan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang Kota Manado akibat erupsi Gunung Lokon.
"Seperti yang sudah diberitakan media, Gunung Lokon menimbulkan letusan tiga kali, dan ini menjadi perhatian para tamu nantinya. Kita menjelaskan, sampai saat ini kegiatan Kota Manado tetap berjalan seperti biasa, bandara tetap buka," ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Sulut, Sanny Parengkuan berharap, aktivitas Gunung Lokon berhenti saat menjelang hari pelaksanaan AEM.
"Kita membicarakan adanya perkembangan bencana Gunung lokon, bencana sulit kita duga. Mudah-mudahan menjelang H, Gunung Lokon sudah berhenti," ucap Sanny.
Kemarin, persoalan bahan bakar minyak tanah yang sempat menimbulkan masalah keterlambatan makanan untuk pengungsi di dapur umum, teratasi setelah Pertamina menyanggupi menyiapkan minyak tanah bagi pengungsi untuk digunakan di dapur umum.
Pihak Pertamina secara resmi memberikan 5 ribu liter minyak tanah gratis kepada para pengungsi untuk digunakan di dapur umum. Pemberian itu diberikan secara simbolis oleh pihak Pertamina kepada Sekretaris Kota Tomohon Arnold Poli di Posko Bencana Kantor Ex Rindam.
Bernard Sapulete, Manager Pelayanan Umum PT Pertamina PGE lahendong mengatakan bantuan tersebut diberikan pihaknya gratis tanpa dipungut biaya apapun.
"Minyak tanah tersebut kami sumbangkan ke pengungsi untuk digunakan di dapur umum," ujarnya didampingi Arie Turangan, Humas PGE Lahendong, kemarin.
Christanto Timothius, Sales Representafi retail BBM Manado, mengatakan sebenarnya minyak tanah untuk membantu pengungsi akibat letusan Gunung Lokon sudah disiapkan sejak Kamis pekan lalu, tapi tak pernah diambil pemerintah.
"Stoknya sudah kami siapkan 30 galon tiap hari untuk digunakan di dapur umum, tapi tak pernah diambil," tegasnya.
Ia berharap minyak bersubsidi tersebut dapat digunakan dengan benar sesuai peruntukannya.
"Ini minyak subsidi, jadi pemanfaatannya akan dipertanggungjawabkan ke pusat sesuai dengan prosedur," ucapnya.
Carol Senduk, agen minyak tanah Kota Tomohon mengatakan bantuan itu dapat digunakan dalam jangka waktu dua bulan ke depan. "Minyak akan dititip di pangkalan Kelurahan Talete II, supaya tak ada pembajakan," tukasnya. Selain minyak tanah, Pertamina juga akan memberi bantuan lain seperti susu bagi bayi, balita, ibu hamil dan lansia.