Jumat, 3 Oktober 2025

Gunung Lokon Meletus

Aduh! Pengungsi Letusan Gunung Lokon Berebut Makanan

Proses relokasi pengungsi letusan Gunung Lokon dihantui ketiadaan minyak tanah guna memasak kebutuhan makan sebanyak 5.205 warga

Editor: Prawira
zoom-inlihat foto Aduh! Pengungsi Letusan Gunung Lokon Berebut Makanan
/Tribun Manado/Rizky Adriansyah
Sejumlah sukarelawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyiapkan nasi bungkus untuk para pengungsi di SMK Kristen Tomohon, Jumat (15/7/2011). Pasca letusan Gunung Api Lokon, berbagai sumbangan berupa makanan, minuman, selimut dan sebagainya mulai berdatangan dari berbagai donatur. (Tribun Manado/Rizky Adriansyah).

Laporan wartawan Tribun Manado, Warsteff Abisada, Kevrent T Sumurung dan Defriatno Neke

TRIBUNNEWS.COM, TOMOHON- Proses relokasi pengungsi letusan Gunung Lokon dihantui ketiadaan minyak tanah guna memasak kebutuhan makan sebanyak 5.205 warga Tomohon yang tersebar di 23 titik pengungsian baru, Minggu (17/7/2011). Sehari sebelumnya sebagian pengungsi mengeluhkan lambatnya suplai kebutuhan makan.

Akibatnya di lokasi pengungsian SMA Kristen 2 Binsus sempat terjadi aksi saling berebut logistik lantaran hingga pukul 15.00 Wita, Pemko Tomohon belum juga menyuplai makan hari itu. Bahkan, sejumlah pengungsi dikabarkan nekad pulang ke rumah daripada menahan lapar di pengungsian. Padahal, tempat tinggal mereka berada di zona larangan karena berada dalam radius 3,5 kilometer dari puncak Gunung Lokon.

Proses relokasi sendiri dilakukan sejak kemarin, ke sejumlah lokasi seperti UKIT Wenas, Parakletos, PPWG Kaaten, FIP Unima dan sejumlah balai kelurahaan.

Relokasi menyusul mulainya aktivitas persekolahan yang selama beberapa hari terakhir menjadi lokasi pengungsian. "Mereka direlokasi ke tempat baru karena sekolah yang menjadi tempat ungsian sementara akan digunakan mulai Senin (18/7)," jelas Arnold Poli, Komandan Tanggap Darurat Lokon yang juga menjabat Plt Sekda Tomohon, kemarin.

Menurut Poli, pengungsi belum diizinkan pulang karena status Gunung Lokon masih berbahaya, dengan status awas. "Jika sudah ada rekomendasi baru yang menyatakan kondisi sudah aman, barulah mereka kami pulangkan. Lebih cepat lebih baik," janjinya. Dia menambahkan, pihaknya tetap akan memperhatikan warga di pengungsian.

Pemko Tomohon juga terus menyiapkan sandang, dan pangan. Kebutuhan logistik, termasuk bantuan pihak ketiga juga terus disalurkan seperti beras, supermi, lauk pauk dan kebutuhan lainnya. Namun diakuinya, persoalan sekarang bukan pada stok logistik kebutuhan pengungsi melainkan justru pada bahan bakar yang mulai berkurang pasokannya.
"Yang mempersulit kami dalam menangani pengungsi kurangnya stok minyak tanah. Sehingga diharapkan sikap pro aktif dari Pertamina untuk menyediakannya," ungkapnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved