Selasa, 7 Oktober 2025

Polisi Tewas di Maros

Tiga Pengikut Ahad Ikut Ditembak Polisi

Tiga orang pengikut Ahad juga ditembak oleh tim Buru Sergap (Buser) Satuan Reserse Kriminal Polresta Maros ketika bentrokan pecah di Kelurahan

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Tiga Pengikut Ahad Ikut Ditembak Polisi
Tribun Timur/Rasmi Ridjang Sikati
Mobil yang mengangkut mayat Ahad yang merupakan pimpinan aliran sesat di Desa Laiya. Ahad ditembak berkali-kali oleh aparat dari Polresta Maros setelah menebas leher anggota Polresta Maros Abd Rahim, Senin (9/5), di Desa Bontojolong, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rasmi Rijang Sikati

TRIBUNNEWS.COM, MAROS - Tiga orang pengikut Ahad juga ditembak oleh tim Buru Sergap (Buser) Satuan Reserse Kriminal Polresta Maros ketika bentrokan pecah di Kelurahan  Raya, Desa Bontojolong, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (9/5/2011), pukul 13.19 Wita.

Ketiga pengikut Ahad itu ikut ditembak ketika terlibat bentrokan dengan aparat yang melakukan penjagaan di daerah tersebut. Namun, tembakan itu tak sampai membuat ketiganya tewas.  

Seorang saksi mata, Ilo, menceritakan, kejadian ini bermula ketika  Ahad baru saja berkunjung ke DPRD Maros untuk bertemu dengan anggota DPRD Maros M Arsyad sekitar pukul 11.00 Wita.

Arsyad adalah anggota  DPRD dari daerah pemilihan tempat tinggal Ahad yang ada di  Dusun Laiya, Desa Matajang, Kecamatan Cenrana.

Arsyad mengatakan, Ahad datang untuk meminta bantuan finansial. Setelah dari DPRD, ia  bersama tiga orang pengikutnya kembali ke kampungnya dengan melewati jalan arah Kecamatan Bantimurung menggunakan kendaraan roda dua.

Setibanya di Kelurahan  Raya, Desa Bontojolong, Kecamatan Turikale, banyak polisi yang sedang siaga untuk mengamankan rencana aksi para kontraktor Maros.

Ahad yang kebetulan tidak menggunakan helm dan membawa badik serta parang panjang, lalu dicegat oleh Abdul Rahim dan diminta menyerahkan kedua benda berbahaya tersebut.

Tapi, Ahad bersikeras tidak ingin menyerahkan senjata tajamnya. Selanjutnya, Abdul Rahim bersama rekannya, Hamzah dan Aswan mengambil bambu untuk memukul tangan kanan Ahad yang memegang parang.

Hanya saja, Ahad berontak dan langsung menebas tangan hamzah dan Aswan. Selanjutnya, menebas leher sebelah kanan Karim hingga meninggal.

Tangan Hamzah dan Aswan hanya terkena luka gores. Keduanya, masih bisa berjalan menuju ke klinik untuk mendapatkan pengobatan.

Mengetahui kejadian itu, rekan korban kemudian berusahan mengamankan Ahad dan tiga rekannya. Karena tetap berusaha melawan, polisi pun menembak Ahad hingga pria itu tewas.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved