Jumat, 3 Oktober 2025

Bom Bunuh Diri Cirebon

Agung Akui Laptopnya Pernah Disita Polisi

Agung Nur Alam (25), satu dari empat terpidana pengrusakan minuman keras di tiga minimarket Alfamart di kotamadya Cirebon,

Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Agung Akui Laptopnya Pernah Disita Polisi
TRIBUNNEWS.COM/YOGI GUSTAMAN
Tim INAFIS membawa beberapa kantung barang bukti dari rumah mertua Basuki, H. Mainah. Selasa (19/4/2011)
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Agung Nur Alam (25), satu dari empat terpidana pengrusakan minuman keras di tiga minimarket Alfamart di kotamadya Cirebon, mengakui memiliki laptop yang pernah disita pihak kepolisian.

Laptop tersebut disita bersama tiga kardus buku dan beberapa helai baju gamis dari rumahnya di Rt 03/03, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi.

"Laptop itu punya saya. Cuma isinya memang ada yang dapat dikasih sama MS. MS pandai download dari internet. Saya dikasih CD (compact disc) sama dia. Ada film perang di Irak, jihad di Aceh. Dia cuma kasih saja. Kebetulan dia punya kelebihan download film-film dari internet," ujar Agung saat ditemui di rumahnya, Rabu (20/4/2011). 

Agung terlibat pengrusakan Alfamart bersama Muchamad Syarif. Bedanya, Agung dan keempat temannya Setiawan, Sueb, Ovan Irawan, Sigit Wuryanto ditangkap pihak Kepolisian Resor Kota Cirebo, dua haris pascapengrusakan. Penangkapan kelimanya setelah teman Agung, Sigit ditangkap lebih dulu. Dari sini, Agung dan teman-temannya ditangkap.

Sementara menurut Agung, Syarif yang saat itu ikut aksi melarikan diri bersama tiga orang teman-teman dari gabungan remaja masjid Amar Makruf Nahi Munkar. Syarif dinyatakan masuk daftar pencarian orang.

Menurut sumber Tribunnews.com, laptop itu bukan milik Agung, tapi milik Syarif. Setelah bebas, Syarif menagih laptopnya dari Agung, di pintu keluar Rutan Pelabuhan.

Namun Agung membantah kalau laptop itu milik Syarif. Pasalnya, kendati disita pihak kepolisian, laptop tersebut tak terkait dengan aksi pengrusakan miras di Alfamart, makanya tak masuk barang bukti.

Menurut Agung, sebelum bebas, laptop dan barang-barangnya yang disita sudah dikembalikan pihak kepolisian kepadanya.

Agung juga membantah jika saat keluar bebas, bersama tiga temannya, dijemput oleh Muchamad Syarif dan Ketua GAPAS (Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat) Andi Mulia, dan langsung naik angkot. Setelah kejadian penangkapan karena kasus pengrusakan Alfamart sampai bebas belum genap dua bulan ini, Agung tak tahu sama sekali kabar Syarif.

"Enggak ada jemputan sama almarhum (Syarif) waktu bebas. Saya kontak terakhir pas peristiwa minimarket. Kalau keluar bebas, saya dijemput keluarga, istri, dan bapak. Juga beberapa teman-teman remaja masjid yang tidak ikut aksi pengrusakan," imbuh sarjana jurusan Pendidikan Agama Islam, fakultas tarbiyah ini.

Sementara itu Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Suparni Parto saat dihubungi wartawan Rabu pagi, laptop dalam kasus Alfamart masih di tangan Polresta Cirebon.

"Laptop sekarang sudah kembali ke Polres Cirebon untuk kepentingan penyidikan," kata Suparni.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved