Bom Bunuh Diri Cirebon
KontraS Minta Polri Ungkap Aktor Non Lapangan
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) meminta kepada Polri melakukan penyelidikan, mengungkap aktor non lapangan
Penulis:
Rachmat Hidayat
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) meminta
kepada Polri melakukan penyelidikan, mengungkap aktor non lapangan
terkait bom bunuh diri di Cirebon, Jawa Barat. Mengungkap, untuk
kemudian diketahui, siapa sebenarnya yang menjadi aktor penyandang dana
dalam aksi tersebut.
"Polri diharapkan melakukan penyelidikan intensif dan menyeluruh, membuka keterlibatan aktor non lapangan, otak peristiwa serta motif pendanaannya. KontraS mengecam keras aksi bom bunuh diri yang mengakibatkan satu orang meninggal dan puluhan mengalami luka-luka," ujar Wakil Koordinator Badan Pekerja Kontras, Indria Fernida, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/04/2011).
Bagi KontraS, tindakan bom bunuh diri itu adalah tindakan tidak beradab. Tindakan tidak manusiawi ini, sudah tentu akan membuat situasi tidak aman di tengah-tengah masyarakat.
"Kami juga menyatakan rasa prihatin yang mendalam kepada keluarga besar Polri, yang menjadi korban atas peristiwa ini. Kami kemudian menghimbau agar fungsi intelijen ditingkatkan lagi, dan melakukan berkoordinasi secara baik agar hal serupa tak terjadi lagi," ujarnya.
Melawan setiap aksi teror, tegas Indra, sudah menjadi tanggung jawab negara. Yang tentu saja, tak bisa dijawab secara parsial.
"Hal ini tentunya diperlukan juga peran aktif dari masyarakat dalam membangun bangsa yang beradab," Indra menambahkan.
"Polri diharapkan melakukan penyelidikan intensif dan menyeluruh, membuka keterlibatan aktor non lapangan, otak peristiwa serta motif pendanaannya. KontraS mengecam keras aksi bom bunuh diri yang mengakibatkan satu orang meninggal dan puluhan mengalami luka-luka," ujar Wakil Koordinator Badan Pekerja Kontras, Indria Fernida, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/04/2011).
Bagi KontraS, tindakan bom bunuh diri itu adalah tindakan tidak beradab. Tindakan tidak manusiawi ini, sudah tentu akan membuat situasi tidak aman di tengah-tengah masyarakat.
"Kami juga menyatakan rasa prihatin yang mendalam kepada keluarga besar Polri, yang menjadi korban atas peristiwa ini. Kami kemudian menghimbau agar fungsi intelijen ditingkatkan lagi, dan melakukan berkoordinasi secara baik agar hal serupa tak terjadi lagi," ujarnya.
Melawan setiap aksi teror, tegas Indra, sudah menjadi tanggung jawab negara. Yang tentu saja, tak bisa dijawab secara parsial.
"Hal ini tentunya diperlukan juga peran aktif dari masyarakat dalam membangun bangsa yang beradab," Indra menambahkan.