Bom Bunuh Diri Cirebon
Kiai dan Ulama Harus Kampanye Antiteroris
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menduga, aktor intelektual dibalik aksi peledakan bom
Penulis:
Rachmat Hidayat
Editor:
Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sekjen International Conference for Islamic Scholars (ICIS), Hasyim Muzadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi
menduga, aktor intelektual dibalik aksi peledakan bom bunuh diri di
masjid Mapolresta Cirebon, adalah teroris lama yang mulai berani
menyerang secara terbuka. Bahkan, aktor intelektual yang dimaksudkannya, kini, sudah berani secara terang-terangan.
"Bom bunuh diri di masjid menjadi bukti, terorisme tak ada kaitanya dengan ajaran Islam. Ini, bukti tak terbantahkan, terorisme tak identik dengan Islam dan ajaran Islam. Mereka juga hancurkan masjid dan aparat," katanya, Selasa (19/04/2011).
KH Hasyim Muzadi kemudian menghimbau kepada pihak-pihak yang selama ini selalu memojokkan Islam. KH Hasyim yang juga Sekjen Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS) ini kemudian menambahkan lagi, untuk menangkal terorisme membutuhkan konsep yang integrated.
"Cara represif saja tidak bisa. Serangan terorisme di Indonesia berwatak idiologis. Dan untuk menangkal ideologi terorisme tidak bisa dilakukan aparat saja, harus dilakukan oleh ulama dan para kiai. Kiai harus kampanyekan anti teroris," tegasnya.
Dan pemerintah, imbuh KH Hasyim, mau melibatkan kalangan pondok pesantren yang jumlahnya sangat besar dalam mengkampanyekan menolak segala bentuk terorisme.
"Pesantren yang tersebar hingga pelosok desa harus diikutsertakan. Dan para pelaku terorisme, harus ditindak sesuai hukum yang berlaku," kata KH Hasyim Muzadi.
"Bom bunuh diri di masjid menjadi bukti, terorisme tak ada kaitanya dengan ajaran Islam. Ini, bukti tak terbantahkan, terorisme tak identik dengan Islam dan ajaran Islam. Mereka juga hancurkan masjid dan aparat," katanya, Selasa (19/04/2011).
KH Hasyim Muzadi kemudian menghimbau kepada pihak-pihak yang selama ini selalu memojokkan Islam. KH Hasyim yang juga Sekjen Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS) ini kemudian menambahkan lagi, untuk menangkal terorisme membutuhkan konsep yang integrated.
"Cara represif saja tidak bisa. Serangan terorisme di Indonesia berwatak idiologis. Dan untuk menangkal ideologi terorisme tidak bisa dilakukan aparat saja, harus dilakukan oleh ulama dan para kiai. Kiai harus kampanyekan anti teroris," tegasnya.
Dan pemerintah, imbuh KH Hasyim, mau melibatkan kalangan pondok pesantren yang jumlahnya sangat besar dalam mengkampanyekan menolak segala bentuk terorisme.
"Pesantren yang tersebar hingga pelosok desa harus diikutsertakan. Dan para pelaku terorisme, harus ditindak sesuai hukum yang berlaku," kata KH Hasyim Muzadi.