Minggu, 5 Oktober 2025

Komplek Pertamina Cilacap Terbakar

Kebakaran Tangki Pertamina Untungkan Importir

Kebakaran tangki milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, yang terjadi lagi pada Selasa siang (05/04/2011), diyakini menjadi 'surga' bagi para

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Kebakaran Tangki Pertamina Untungkan Importir
Tribun Jogja
Tangki Pertamina di Cilacap terbakar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran tangki milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, yang terjadi lagi pada Selasa siang (05/04/2011), diyakini menjadi 'surga' bagi para importir minyak. Sudah dapat dipastikan, pemerintah harus mengimpor minyak paska kejadian ini.

"Yang pasti, akan ada  impor tambahan. Artinya, kebakaran membuahkan tambahan keuntungan bagi importir. Nikmat di atas derita," sindir pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy kepada Tribun, Selasa.

Noorsy secara khusus kemudian menyayangkan sikap pemerintah yang tak transparan mengumumkan standar keamanan kilang minyak Pertamina yang terbakar di Cilacap, Jawa Tengah. Tak pernah diumumkan, Noorsy menegaskan, terkait log book keamanan sebelum kebakaran.

"Kemudian, standar K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di kilang minyak yang terbakar  dibandingkan  dengan K3 yang seharusnya. Kemudian, tak dijelaskan berapa jumlah HOMC (High Octane Mogas Component) dalam tangki saat terbakar," ujarnya.

Kemudian, sambungnya lagi, terkait berapa sebenarnya  jumlah foam yang tersedia serta bagaimana kilang tetap berproduksi di tengah ancaman kebakaran.Noorsy juga mempertanyakan soal pasokan ke tangki Lomanis akibat  tangki di Cilacap yang terbakar.

"Yang terbakar itu HOMC 94 untuk dicampur atau diolah mesin kilang dengan LOMC dengan oktan 83. Hasilnya, Premium Oktan 88 yang dipasok untuk Tangki di Yogyakarta dan Tangki di Bandung," Noorsy menjelaskan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved