Teror Bom Buku
Bandara Juanda Waspadai Teror Bom
Mengantisipasi maraknya teror bom buku, bandara Internasional Juanda kini melakukan operasi tiap 30 menit, awalnya dua jam sekali.

SIDOARJO, KOMPAS.com - Frekuensi patroli pengamanan Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, dekat Surabaya, Jawa Timur, mulai ditingkatkan dari dua jam sekali menjadi 30 menit sekali.
Ini demi mengantisipasi serangkaian teror bom buku yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Pada Sabtu (19/3/2011) ini saja, ada tiga peristiwa terkait trauma warga terhadap teror bom. Mulai dari Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bandung, Jawa Barat, hingga di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Peningkatan frekuensi patroli pengamanan ini untuk memberikan rasa aman kepada calon penumpang yang menggunakan fasilitas Bandara Juanda," kata Manajer Keamanan Angkasa Pura I Bandara Juanda, Pujiono, Sabtu (19/3/2011).
Ia mengemukakan, saat ini jumlah personel keamanan di Bandara Juanda sebanyak 580 orang dan selalu siap siaga untuk melakukan pengamanan secara terus menerus. "Harapan kami, Bandara Juanda tidak terjadi ancaman bom seperti yang terjadi di Jakarta beberapa hari terakhir," katanya.
Menurutnya, peningkatan frekuensi pengamanan ini perlu ditingkatkan mengingat Bandara Juanda merupakan fasilitas umum karena banyak masyarakat yang berkumpul. Ia menjelaskan, selain meningkatkan frekuensi waktu pengamanan, pihaknya juga mengoptimalkan kerja dari anjing pelacak dan juga metal detektor.
"Para petugas akan berkeliling untuk melihat dari dekat barang bawaan yang dibawa oleh calon penumpang dan memeriksanya dengan alat tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, jika memang nantinya ditemukan adanya hal-hal yang mencurigakan akan ditindaklanjuti. "Termasuk di dalamnya melakukan pemeriksaan secara mendetil terhadap barang bawaan penumpang, siapa tahu di dalamnya terdapat bom buku seperti di Jakarta," katanya.