Flu Burung Serang Delapan Kelurahan di Prabamulih
Virus flu burung telah menyerang ternak di delapan Kelurahan Kota Prabamulih sejak seminggu terakhir ini. Wilayah ini telah berstatus siaga.

TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH --- Virus flu burung telah menyerang ternak di delapan Kelurahan Kota Prabamulih sejak seminggu terakhir ini. Karenanya wilayah ini telah berstatus siaga flu burung.
Kepala Dinas Perkebunan Pertanian Kehutanan Peternakan dan Perikanan (PPKPP) Prabumulih, Hj RA Hanunah, Senin (31/1/2011) mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan preventif (pencegahan) agar virus itu tak menular ke manusia.
Dalam status siaga itu, tambah hanunah, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik bahaya maupun gejala flu burung. Sosialisasi dilakukan di tingkat RT terutama di daerah endemi serta dibeberapa kesempatan umum.
Seperti tahun 2010 lalu, serangan flu burung menyerang unggas-unggas yang tidak dikandangkan. Unggas dibiarkan bebas di alam dan tidur di atas pohon. Pasca serangan flu burung di delapan kecamatan, Dinas PPKPP meminta masyarakat untuk mengkandangkan unggas-unggas mereka agar mudah dilakukan pemantauan. "Kandang dapat mengurangi resiko penularan," ujarnya.
Pihaknya telah mengambil tindakan di delapan kelurahan yang terserang flu burung. Tindakan yang diambil mulai dari
pembersihan kandang hingga pemusnahan unggas. Terakhir, unggas-unggas di Kelurahan Sukajadi dimusnahkan tim karena positif terserang flu burung.
Pemusnahan dilakukan terhadap unggas berupa ayam, angsa termasuk anak ayam beserta telur yang diduga terserang. Unggas-unggas dimusnahkan dengan cara berbeda. Unggas yang ditemukan mati dibuang ke dalam lobang yang berapi.
Sementara unggas yang hidup terlebih dahulu dibunuh dengan cara ditarik lehernya. Setelah dibunuh, unggas-unggas itu dibakar lalu dikubur di lobang yang telah dipersiapkan.
Serangan kedua itu terjadi di Jl Pinang Asri (depan Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP). Sebelumnya flu burung menyerang unggas di Perumnas Sukajadi. Pemusnahan dipimpin langsung Kasi Keswan dan Kesmavet, drh Nora Gustina.
Selain tindakan preventif, Pemkot juga menutup pintu masuk dan keluar unggas di Prabumulih. Hal itu dilakukan agar virus flu burung tidak tersebar hingga keluar daerah.
Sebelumnya, virus flu burung menyerang satu desa dan delapan kelurahan di Prabumulih. Satu desa itu yakni Desa Pangkul. Virus H5N1 membunuh seluruh unggas di desa itu tanpa meninggalkan sisa. Sementara delapan kelurahan lainnya yakni Kelurahan Sukajadi, Wonosari, Cambai, Tugu Kecil, Gunung Ibul, Pasar II, Karangraja dan terakhir Mangga Besar.
Akibat serangan flu burung itu, Hanunah menyebut kesulitan dalam hal obat dan peralatan. Untungnya pihaknya dibantu tim dari provinsi yang membantu obat-obatan serta peralatan untuk mengatasi virus tersebut.
"Bantuan yang diberikan berupa caieran desinfektan, rapid test dan alat pelindung diri," ujarnya.
Wabah flu burung di Prabumulih berimbas pada harga jual ayam potong. Harga ayam potong turun hingga Rp 14 ribu per potong.