Jumat, 3 Oktober 2025

Ledakan Bom di Gereja

Polisi Sudah Periksa Saksi-saksi dan Kumpulkan Barang Bukti

Polisi menyelidiki ledakan bom di Gereja Katolik Raja Kristus Sukoharjo dan penemuan bom di depan Polsek Pasar Kliwon.

Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Juang Naibaho
zoom-inlihat foto Polisi Sudah Periksa Saksi-saksi dan Kumpulkan Barang Bukti
TRIBUN JOGJA/Hasan Sakri Ghozali
PENEMUAN BOM - Petugas Gegana Sat Brimobda Jateng mencari sisa-sisa bahan bom yang berhasil dijinakkan di Polsek Pasar Kliwon, Kota Solo, Jateng, Selasa (07/12/2010).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vanroy Pakpahan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi terus bekerja menyelidiki ledakan bom berdaya low explosive di Gereja Katolik Raja Kristus Sukoharjo dan penemuan bom di depan Polsek Pasar Kliwon, Selasa (7/12) kemarin. Polisi mengaku sudah memeriksa saksi-saksi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait ledakan dan penemuan bom di dua lokasi itu.

"Saksi yang di gereja itu tiga orang (yang diperiksa). Kalau yang di depan Polsek sudah beberapa orang," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djihartono saat dihubungi, Rabu (8/12/2010).

Polda, kata Djiartono, masih belum dapat memastikan ledakan dan penemuan bom di dua lokasi berbeda kemarin itu memiliki kaitan dengan tiga bom rakitan yang sebelumnya ditemukan di dua pos polisi di Jalan Raya Yogya-Solo Klaten dan satu di pelataran rumah ibadah juga di Klaten. "Ya kita masih analisis kaitan itu juga. Kalau di Klaten itu kan bahannya bensin, kalau sekarang kan powder," tuturnya.

Ledakan bom di gereja Katolik Raja Kristus Sukoharjo gagal dicegah oleh kepolisian. Bom rakitan itu bermaterialkan powder. Sementara tiga bom yang ditemukan sebelumnya di Klaten merupakan bom molotov berbahan bensin.

Menurut Djihartono, bom di gereja di Sukoharjo itu meledak tak beberapa lama berselang setelah polisi mengamankan bom di depan Polsek Pasar Kliwon Solo. Untungnya ledakan bom bersifat low explosive dan hanya merusakkan pot bunga di sekitar gereja. Bom ditemukan oleh seorang warga yang kebetulan melintas di depan gereja tersebut. Hingga kini laoratorium forensik Polda masih meneliti material dan jenis kelima bom tersebut.

Djihartono mengatakan, hingga kini pihak kepolisian belum mencurigai pihak-pihak tertentu terkait bom tersebut. "Sementara belum mengarah ke kelompok-kelompok tertentu. Nanti kita analisis dulu, baru bisa mengarah ke kelompok yang ada di file kami, tapi kami belum berani mengambil kesimpulan, karena kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan," jelasnya.

Sementara Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Edward Aritonang memastikan pelaku peletak bom-bom tersebut merupakan kelompok jaringan teroris. "Siapa pun pelakunya, itu sudah masuk kategori terorisme. Tujuannya jelas teror," katanya.

Menurutnya, kelima bom yang ditemukan di wilayah hukum Polda Jawa Tengah berjenis low explosive. Edward meminta semua masyarakat untuk tidak panik karena polisi pasti akan menyelesaikan pengusutan kasus ini dan mencegah kejadian-kejadian peletakan bom itu terulang kembali.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved