Ramadan 2025
Merawat Kemabruran Puasa, Dari Sugesti Setan ke Sugesti Malaikat
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kesulitan mendeteksi apakah sebuah inspirasi bersumber dari sugesti setan atau malaikat.
Oleh Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA
TRIBUNNEWS.COM - Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kesulitan mendeteksi apakah sebuah inspirasi bersumber dari sugesti setan atau malaikat.
Kita tentu berharap tidak salah pilih. Semakin banyak kita salah pilih semakin banyak penyesalan di dalam hidup. Semakin banyak pilihan hidup yang benar semakin tinggi martabat kehidupan yang diraih.
Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa: Dari Self-Love ke Selfishness
Sehubungan dengan ini Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita semua di dalam sabdanya:
“Di dalam hati kita terdapat dua bisikan; bisikan dari malaikat berupa dorongan untuk berbuat baik dan membenarkan yang benar (al-haq). Barangsiapa yang merasakan hal itu maka hendaklah ia menyadari bahwa itu bersumber dari Allah SWT dan hendaklah ia memuji-Nya.
Sedangkan bisikan dari musuh (setan) berupa dorongan utnuk berbuat jahat, mendustakan yang haq dan melarang perbuatan baik. Barangsiapa yang merasakan hal itu maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk”.
Baca juga: Dari Syukur ke Syakur, Merawat Kemabruran Puasa dengan Zakat
Hadis ini diperkuat dengan ayat: “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).
Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (Q.S. al-An’am/6:112).
Demikian pula dalam ayat: Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
(Q.S. al-Syams/91:8).
Ciri-ciri sugesti setan ialah selalu memberikan daya tarik dan mengajak kita untuk mengikuti keiinginan selera rendah nafsu, sebagaimana dijelaskan adalam ayat:
“Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk
menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?” (Q.S. Maryam/19: 83).
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan
(kikir); (Q.S. al-Baqarah/2:268).
Sedangkan ciri-ciri sugesti malaikat ialah selalu mengajak kita kepada keluhuran budi pekerti, meskipun harus berhadapan dengan kekuatan dan pengaruh nafsu.
Seolah-olah jalan menuju syurga itu berliku dan dan terjal serta tanpa dandanan menarik. Sedangkan jalan menuju neraka lurus, datar, dan penuh dengan dekorasi menarik. Nurani yang padam akan tertarik dan
terpengaruh oleh sugesti setan.
Orang-orang yang hidup di bawah kendali setan mata batinnya buta, sebagaimana firman Allah Swt: “Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”. (Q.S. al-Haj/22:46).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.