Selasa, 7 Oktober 2025

Ramadan 2025

Melihat Masjid Tertua di Bandar Lampung, Masjid Jami Al-Anwar Selamat dari Letusan Gunung Krakatau

Masjid Jami Al-Anwar dibangun sekitar tahun 1839 dan hingga saat ini masih tampak kokoh berdiri.

Tribunnews.com/Ibriza
MASJID AL ANWAR - Masjid Al-Anwar, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (21/3/2025). Bangunan masjid tampak masih berdiri kokoh hingga saat ini, Masjid Al-Anwar tak terdampak letusanGunung Krakatau. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masjid Jami Al-Anwar kini menginjak usia 186 tahun.

Tampat ibadah umat muslim yang terletak di Jalan Laksamana Malahayati, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Telukbetung Selatan ini merupakan masjid tertua di Bandar Lampung.

Baca juga: Masyarakat Diajak Mudik Lewat Jalur Non-Tol, Menteri PU: Kondisi Mantap, Bebas Lubang

Masjid Jami Al-Anwar dibangun sekitar tahun 1839 dan hingga saat ini masih tampak kokoh berdiri.

Pantauan Tribunnews.com di lokasi, masjid itu berdiri di atas lahan berbentuk persegi panjang.

Gerbang utama untuk masuk ke dalam halaman masjid berwarna hijau.

MASJID AL ANWAR - Masjid Al-Anwar, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (21/3/2025). Bangunan masjid tampak masih berdiri kokoh hingga saat ini, Masjid Al-Anwar tak terdampak erupsi Gunung Krakatau, beberapa tahun silam.
MASJID AL ANWAR - Masjid Al-Anwar, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (21/3/2025). Bangunan masjid tampak masih berdiri kokoh hingga saat ini, Masjid Al-Anwar tak terdampak erupsi Gunung Krakatau, beberapa tahun silam. (Tribunnews.com/Ibriza)

Kemudian, di bagian halaman Masjid Al-Anwar terdapat dua meriam tua berukuran kecil serta menara tempat pengeras suara diletakkan.

Kemudian, dinding masjid tampak dicat warna putih yang dipadukan dengan kusen-kusen berwarna kuning.

Seorang anggota pengurus masjid, Hatta, mengatakan masjid ini dibangun atas ide dari seorang perantau asal suku Bugis dan seorang perantau asal Palembang.

Baca juga: Jelang Mudik, Polda Metro Jaya Gelar Tes Urine kepada Sopir Bus di Terminal Kalideres

Dahulu kala, mereka yang menetap di daerah tersebut memanfaatkan tanah wakaf milik seorang tuan tanah untuk dijadikan masjid.

"Ada tuan tanah mewakafkan. Mereka dengan swadaya masyarakat saat itu membangun masjid di tanah ini," kata Hatta, kepada Tribunnews.com, Jumat (21/3/2025).

Seiring berjalannya waktu, Masjid Al-Anwar menjadi saksi penyebaran agama Islam di Bandar Lampung.

Namun demikian, Hatta menyebut, masjid ini sudah mengalami beberapa renovasi.

"Bangunan awalnya dari kayu. Jadi alasnya adalah coran dan tiang-tiangnya kayu," jelasnya.

Beberapa bagian Masjid Al-Anwar sudah berubah seiring berjalannya waktu, misalnya seperti tempat wudhu yang sebelumnya berupa bak besar, kini telah sepenuhnya menggunakan keran air.

"Ada juga sumur tua yang tidak pernah kering. Dulu juga sempat dijadikan tempat wudhu. Sekarang masih ada (sumur), tapi karena sekarang sudah pakai keran," tuturnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved