Ramadan 2025
Dari Syukur ke Syakur, Merawat Kemabruran Puasa dengan Zakat
Seseorang baru disebut bersyukur manakala memberikan hak-hak orang lain dari harta yang Allah berikan kepada kita misal menyisihkan gaji untuk zakat.
Editor:
Anita K Wardhani
Al-Junaid mengatakan, syukur ialah engkau tidak memandang dirimu sebagai pemilik nikmat.
Sedang asy-Syiblî mengatakan, syukur ialah melihat kepada pemberi nikmat dan bukan kepada nikmatnya.
Pernyataan ini diperkuat dengan ucapan nabi Ayyub AS yang bersikap sabar terhadap musibah yang menimpanya, sehingga ia disebut sebagai hamba yang sebaik-baiknya.
Demikian juga nabi Sulaiman AS. yang bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya
sehingga ia disebut juga sebagai hamba yang sebaik-baiknya.
Hal ini disebabkan karena keduanya konsentrasi pada pemberi nikmat dan bukan pada musibah dan nikmat itu, sehingga dengan demikian keduanya tidak merasakan sama sekali rasa sakit dan nyaman.
Atas dasar pengertian inilah Allah SWT mempunyai sifat asy-syakûr, syukur yang sangat luas. Allah memberikan balasan kepada para hamba-Nya atas kesyukurannya.
Ada yang mengatakan bahwa kesyukuran Allah ialah memberikan pahala yang banyak atas amal yang
sedikit. Kata mereka hewan bersyukur, artinya hewan itu tampak badannya gemuk. Ada juga
yang mengatakan, hakekat syukur ialah memuji kepada yang berbuat baik dengan menyebut
kebaikannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.