Senin, 29 September 2025

Ramadan 2025

Dari Syukur ke Syakur, Merawat Kemabruran Puasa dengan  Zakat

Seseorang baru disebut bersyukur manakala memberikan hak-hak orang lain dari harta yang Allah berikan kepada kita misal menyisihkan gaji untuk zakat.

Istimewa
ZAKAT - Seseorang baru disebut bersyukur manakala memberikan hak-hak orang lain dari harta yang Allah berikan kepada kita misal menyisihkan gaji untuk zakat. 


Al-Junaid mengatakan, syukur ialah engkau tidak memandang dirimu sebagai pemilik nikmat. 

Sedang asy-Syiblî mengatakan, syukur ialah melihat kepada pemberi nikmat dan bukan kepada nikmatnya. 

Pernyataan ini diperkuat dengan ucapan nabi Ayyub AS yang bersikap sabar terhadap musibah yang menimpanya, sehingga ia disebut sebagai hamba yang sebaik-baiknya.

Demikian juga nabi Sulaiman AS. yang bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya
sehingga ia disebut juga sebagai hamba yang sebaik-baiknya. 

Hal ini disebabkan karena keduanya konsentrasi pada pemberi nikmat dan bukan pada musibah dan nikmat itu, sehingga dengan demikian keduanya tidak merasakan sama sekali rasa sakit dan nyaman.

Atas dasar pengertian inilah Allah SWT mempunyai sifat asy-syakûr, syukur yang sangat luas. Allah memberikan balasan kepada para hamba-Nya atas kesyukurannya. 

Ada yang mengatakan bahwa kesyukuran Allah ialah memberikan pahala yang banyak atas amal yang
sedikit. Kata mereka hewan bersyukur, artinya hewan itu tampak badannya gemuk. Ada juga
yang mengatakan, hakekat syukur ialah memuji kepada yang berbuat baik dengan menyebut
kebaikannya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan