Ramadan 2025
Merawat Kemabruran Puasa, Dari Tahmid ke Syukur
Tahmid ialah ungkapan spontanitas seseorang yang baru saja merasakan nikmat dan karunia Allah SWT dengan mengucapkan kata Alhamdulillah.
Syukur kedua telinga, adalah menyumbat keduanya dari segala aib orang dan yang tidak halal
didengarnya.
Syukur kedua tangan, adalah menahan untuk tidak mengambil hak orang lain.
Syukur kedua kaki, adalah tidak menjalankannya pada arah yang menuju kemaksiatan.
Abu Utsman al-Maghribî mengatakan, syukurnya masarakat awam adalah terhadap makanan dan minuman dan sejenisnya, dan syukurnya kaum khawash adalah mendatangkan dalam hatinya makna keTuhanan (Rabbaniyyah).
Ada yang mengatakan bahwa syukur terhadap syukur adalah syukur yang paling sempurna. Syukur seseorang itu adalah karena milik Allah dengan taufik Allah juga. Oleh karena itu, seseorang harus meyakini bahwa bersyukur dengan taufik itulah yang merupakan syukur yang paling sempurna.
Mensyukuri taufik itulah syukur yang utama.
Harapan kita, tentu ingin meningkatkan kualitas kesyukuran kita, tidak hanya sekedar mengucap tahmid dan pujian kepada Allah SWT tetapi bagaimana mengaktualkan rasa syukur kita sehingga, selain kita memperoleh kepuasan batin kita juga menjadi rahmat bagi semesta alam.
Itulah wujud pribadi yang bersyukur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.