Senin, 29 September 2025

Antara Istigfar dan Taubat

Lain istigfar lain taubat.  Apa bedanya?  Simak tulisan Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA dalam hikmah Ramadan 1446H/2025M.

TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar melakukan sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Sutdio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2025). Dalam wawancara tersebut, Nasaruddin Umar banyak membahas penyelenggaraan ibadah haji. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN 

Rasulullah menjawab singkat, ”Apakah aku tidak termasuk hamba yang bersyukur”. Dari sini bisa difahami bahwa porsi makna taubat tidak hanya sekedar pembersihan diri dari dosa dan maksiyat tetapi lebih banyak bermakna mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT (taqarrub ilallah).


Dalam perspektif tasawuf, para ulama menempatkan istigfar dan taubat sebagai maqam atau anak tangga pertama dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Maqam-maqam berikutnya seperti sabar, qana’ah, faqir, zuhud, tawakkal, ridha, mahabbah, dan ma’rifah akan
menyusul dengan sendirinya jika maqam taubat sudah dituntaskan. 

Dengan kata lain, istigfar dan taubat adalah anak tangga yang harus dilalui seorang hamba. 

Siapapun dan apapun kedudukan dan status seseorang, termasuk Rasulullah SAW sendiri senantiasa menjalankan taubat. 

Bahkan ’Aisyah juga meriwayatkan bahwa Rasulullah tidak pernah kurang 100 kali mengucapkan lafaz-
lafaz istigfar. Istigfar dan taubat akan meringankan beban hidup seseorang. Wallahu a’lam.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan