Sabtu, 4 Oktober 2025

Ramadan 2022

Perbedaan Awal Puasa tidak akan Mengurangi Kebersamaan Umat Islam di Bulan Ramadan

PP Muhammadiyah sejak jauh hari memang sudah menetapkan awal puasa dengan metode perhitungan astronomis.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Jemaah Muhammadiyah melaksanakan Salat Tarawih pertama di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (1/4/2021) malam. Muhammadiyah melaksanakan Salat Tarawih pertama pada Jumat dan menetapkan 1 Ramadan pada Sabtu (2/4/2022), sementara Pemerintah menetapkan 1 Ramadan pada Minggu (3/4/2022). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

PP Muhammadiyah sendiri mengaku tidak diundang dalam sidang isbat tahun ini.

"Saya cek ke Sekretariat PP Jogja dan Jakarta tidak ada undangan menghadiri sidang isbat," ucap Abdul Mu'ti.

Ia tak mengetahui alasan kenapa Kemenag tak mengundang Muhammadiyah. Padahal tahun lalu ormas Islam yang berdiri tahun 1912 itu termasuk yang diundang.

"Tahun lalu diundang," kata Mu'ti.

Terkait waktu puasa yang berbeda antara Muhammadiyah dengan pemerintah dan juga NU, Mu'ti berharap masyarakat diberi edukasi kenapa berbeda.

Bukan pada perbedaannya saja, tetapi alasan-alasan tersebut sehingga antara Muhammadiyah dan pemerintah terjadi perbedaan penetapan 1 Ramadan.

"Yang penting yang kita bangun bersama-sama bagaimana kita edukasi masyarakat tentang bagaimana harus hidup rukun dan bertoleransi dalam perbedaan," katanya.

Masyarakat juga menurutnya butuh literasi yang baik untuk memahami perbedaan itu. Tidak sekadar pada wujud perbedaan dimulainya 1 Ramadan 1443 H.

"Sehingga orang tidak melihat perbedaan dari sisi produknya tapi juga memahami dan mempelajari sebagai terjadi perbedaan dan mengetahui menyikapi," katanya.

Sedangkan Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Abdullah Jaidi mengatakan perbedaan tersebut tidak akan mengurangi kebersamaan umat Islam di bulan Ramadan.

"Kita bersyukur pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tentunya sebagian saudara-saudara kita dari Muhammadiyah yang akan memulai puasanya esok hari Sabtu, tidak mengurangi arti kebersamaan kita," ujar Abdullah seusai sidang Isbat di Kantor Kemenag, Jakarta.

Meski berbeda, Abdullah mengatakan persatuan dan kesatuan antar bangsa harus tetap dijaga.

Baca juga: Kemenag: Awal Puasa 1 Ramadhan 1443 H Jatuh Minggu, 3 April 2022

Bulan Ramadan, menurutnya adalah momentum menjalin persaudaraan antar masyarakat.

"Terutama di saat kita melaksanakan ibadah yang maha suci, ibadah Ramadhan di bulan yang penuh barokah penuh rahmah ini," ucap Abdullah.

"Marilah kita jadikan momentum Ramadan adalah momentum kebersamaan kita untuk menghindari segala perselisihan, perbedaan yang ada di tengah-tengah kita," tutur Abdullah.

Segala perbedaan, menurutnya, justru merupakan rahmah yang akan membawa bangsa kepada kebaikan.

"Perbedaan yang ada dalam membawa Rahmah, selama kita senantiasa mengacu Kepada bagaimana kita menyatukan hati kita bersama-sama untuk membangun bangsa dan negara ini," pungkas Abdullah.(tribun network/fah/dod)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved