Jumat, 3 Oktober 2025

Lebaran 2021

Naskah Khutbah Idul Fitri 1442 H: Ajaran Tentang Dua Kesadaran

Berikut ini contoh naskah khutbah Idul Fitri 1442 H tentang Ajaran Tentang Dua Kesadaran.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Jemaah mendengarkan khutbah seusai melaksanakan salat Idulfitri 1441 H berjamaah di halaman Masjid Nashrulloh, Kampung Bojongpeundeuy, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Minggu (24/5/2020). Berikut ini contoh naskah khutbah Idul Fitri 1442 H tentang Ajaran Tentang Dua Kesadaran. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini contoh naskah khutbah Idul Fitri 1442 H.

Setelah selesai berpuasa selama satu bulan penuh, selanjutnya umat Islam akan melaksanakan shalat Idul Fitri.

Kementerian Agama (Kemenang) telah menetapkan 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.

Itu artinya, hari ini, umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri 1442 H.

Baca juga: Bacaan Takbiran pada Malam Idul Fitri Versi Pendek dan Panjang, Disertai Lafal Latin dan Arti

Baca juga: Bacaan Niat Shalat Idul Fitri dan Tata Caranya, Dilengkapi Bacaan Takbir

Shalat ini bisa dilakukan secara sendiri, akan tetapi lebih baiknya dan yang sudah lumrah adalah dilakukan secara berjamaah.

Selepas shalat Id, disunahkan mendengarkan khutbah dari imam.

Berikut ini terdapat contoh naskah khutbah Idul Fitri dengan judul "Ajaran Tentang Dua Kesadaran" yang dikutip Tribunnews.com dari suaramuhammadiyah.id:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ هَذَا الْيَوْمَ عِيْدًا لِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَخَتَمَ بِهِ شَهْرَ الصِّيَامِ لِلْمُخْلِصِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الملك الحق المبين. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اشرف الانبياء والمرسلين. اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. فَيَاعِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ .قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

Hadlirin jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan oleh Allah,

Allah adalah sumber segala pujian, di pagi hari ini, kita berhimpun untuk bersama menginsyafi segala kenistaan. Allah adalah penggerak hati, maka tanpa izin-Nya tiadalah kuasa manusia melangkahkah kaki demi menggapai ridha ilahi, di hari fitri ini. Kepada Allah kita haturkan syukur dalam laku kehidupan dan tak hanya dalam tutur.

Nabi Muhammad adalah cahaya kehidupan. Kepadanya kita panjatkan shalawat dan salam. Juga kepada para sahabatnya yang mengikrarkan kesetiaan dalam perjuangan menegakkan ajaran Islam. Kepada Nabi Muhammad kita memohon syafaat.

Pada hari ketika lisan hanya mampu tercekat hebat. Hanya tangan dan kaki yang bersaksi atas apa yang diperbuat. Dari syafaat, kita gantungkan harap untuk selamat di akhirat.

Hadlirin jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah,

Dalam salah satu kitabnya yang masyhur, Fihi ma Fihi, Jalaluddin Rumi, seorang sufi besar yang lahir di Samarkand pada tahun 604 Hijriyah atau 1207 Masehi menuturkan sebuah kisah tentang seorang penguasa di kota Rum.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved