Kamis, 2 Oktober 2025

Lebaran 2021

Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 2021 dalam Bahasa Indonesia: Mengetuk Pintu Surga

Contoh teks naskah khotbah Idul Fitri 2021 dalam bahasa Indonesia berjudul Mengetuk Pintu Surga.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
Ist/Tribunnews.com
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid saat khutbah Idul Fitri 1437 H, di KBRI Kuala Lumpur Malaysia, Rabu (6/7/2016). Contoh teks naskah khotbah Idul Fitri 2021 dalam bahasa Indonesia berjudul Mengetuk Pintu Surga. 

Lantas bagaimana dengan adanya kata pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup?

Maksud pintu surga dibuka karena di bulan puasa amal shaleh akan dilipat gandakan pahalanya sehingga kesempatan masuk surga jadi lebih besar.

Sedangkan pintu neraka ditutup berarti di bulan puasa kesempatan kita untuk melakukan perbuatan dosa lebih kecil dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Kalimat Tauhid yang sudah kita punyai dan kita simpan dalam hati, bisa jadi tidak dapat kita gunakan untuk membuka pintu-pintu surga.

Hal itu dikarenakan pintu surga terkunci dari dalam. Maka oleh karena itu kita perlu mengetuk pintu-pintu tersebut.

Ada satu hadis yang mencakup amalan-amalan yang dapat mengetuk pintu-pintu surga, yaitu hadis yang berbunyi:

contoh teks khutbah dari mui (4)
Contoh Teks Khutbah Idul Fitri: Mengetuk Pintu Surga

Nasihat ini disampaikan oleh Nabi SAW saat memasuki kota Madinah. Dalam hadis tersebut ada empat amalan yang dapat membantu kita mengetuk dan membuka pintu surga:

Pertama, menebarkan salam. Salam secara bahasa dipahami sebagai ucapan, yaitu assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Dan ini adalah ucapan salam yang harus kita jadikan sebagai tradisi baik kita.

Salam juga dimaknai sebagai keselamatan dan perdamaian. Setiap muslim di manapun berada dituntut untut menebarkan keselamatan dan perdamaian, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, sebagai wujud keimanan kepada Allah SWT.

Dan tidak patut seorang muslim menimbulkan keresahan, kerusakan, dan kehancuran tatanan kehidupan, karena itu menjadi penghalang baginya untuk masuk surga.

Kedua, Memberi makan. Di antara hikmah diwajibkannya puasa Ramadan adalah agar kita dapat merasakan lapar dan dahaga.

Sementara, banyak orang yang lapar bukan karena puasa, tetapi kelaparan karena ketiadaan. Dan lapar di sini tidak terbatas dengan kosongnya perut dari makanan dan minuman, tetapi kosongnya akal dari ilmu.

Maka, dalam konteks ini kita dituntut tidak hanya berbagi makanan sebagai nutrisi badan, tetapi juga berbagi donasi pendidikan sebagai nutrisi jiwa bagi yang membutuhkan.

Ketiga, menjalin silaturrahim atau kasih saying. Agama kita sangat menganjurkan untuk menjalin silaturrahim, karena silaturrahim mendatangkan manfaat yang luar biasa; 1) dapat memperpanjang umur dan melapangkan rezeki, 2) akan dijauhkan dari neraka, 3) menjadi salah satu sarana kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, 4) dapat menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan sesame, dan 5) dapat menjadikan kita sebagai makhluk yang mulia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved