Lebaran 2021
Teks Khotbah Idul Fitri, Tema: Idul Fitri sebagai Awal Pembaharuan Diri
Bagi Anda yang ingin tetap berkhutbah saat shalat Id di rumah, berikut contoh naskah khotbah Idul Fitri.
Alhamdulillâhi Rabbi al-âlamîn, segala puji kita panjatkan ke hadhirat Allah Swt.
Dialah Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam raya. Dialah satu-satunya Dzat yang wajib disembah dan tiada sekutu bagi-Nya. Dia pula yang telah memberikan anugerah kepada kita petunjuk hidup yang lurus dan risalah yang adil lagi sempurna, yakni Islam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah Saw, beserta keluarga, para shahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang berjuang tak kenal lelah untuk menerapkan dan menyebarluaskan risalah Islam ke seluruh
pelosok dunia hingga akhir zaman.
Marilah pada pagi hari ini, kita tingkatkan rasa ketaqwaan kita kepada Allah SWT. seraya bersyukur kepada-Nya bahwa sampai saat ini kita masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menunaikan ibadah sholat Idul Fitri yang
diberkati oleh Allah swt ini.
Allâhu Akbar Allâhu Akbar Walillâhilhamd
Jamaah yang dirahmati Allah...
Ibadah puasa sesungguhnya merupakan sarana latihan agar orang beriman mampu mengalahkan godaan nafsu dan setan.
Puasa diperintahkan agar manusia memperoleh pengalaman-pengalaman jasmaniyah dan ruhaniyah yang akan membentuk dan mempertinggi daya kekebalan fisik dan jiwanya, sehingga dia menjadi orang yang sehat secara jasmani maupun rohani.
Inilah manusia takwa yang ingin dicapai melalui ibadah puasa. Jadi, orang yang berpuasa pada hakikatnya adalah orang yang menang dalam arti mampu mengalahkan godaan nafsu dan setan.
Sebagai pemenang, maka di penghujung bulan Ramadhan ini, mereka layak mendapat ucapan selamat dengan iringan doa: Minal 'Aidin wal Faizin; Selamat kembali kepada jiwa yang suci dan Selamat telah menjadi pemenang di arena jihad akbar melawan godaan nafsu dan setan.
Allâhu Akbar Allâhu Akbar Walillâhilhamd
Jamaah yang dirahmati Allah...
Dalam konsep Islam, Idul Fitri merupakan akhir dari proses panjang berpuasa selama satu bulan penuh, sekaligus juga merupakan awal hidup baru.
Pada hari ini, umat Islam diwajibkan makan dan minum, bahkan diharamkan berpuasa. Tetapi, bukan lantas berarti hakekat puasa -yakni, menahan diri- yang selama ini mereka terapkan dalam berpuasa menjadi berakhir.
Justru, kemampuan untuk menahan diri itu harus terus diasah dan ditingkatkan sampai Ramadhan berikut tahun depan. Begitulah konsep ideal berpuasa.
Hari Raya adalah hari kemenangan dan kejayaan seandainya kaum muslimin dapat meletakkan diri dalam ketaatan, kepasrahan, ketaqwaan dan kasih sayang.
Hari Raya ini akan terus menjadi hari yang penuh dengan berkah dan kebahagiaan sekiranya kaum muslimin terus maju menghadapi masa depan dengan penuh amal sholeh, amal kebajikan dan akhlak yang terpuji.