Selasa, 7 Oktober 2025

Ramadan 2021

Penjelasan tentang Shalat Tarawih, Sejarah, Hukum, dan Cara Melaksanakannya

Simak penjelasan tentang Shalat Tarawih dilengkap dengan bacaan niat shalat Tarawih dan Witir.

Penulis: Faisal Mohay
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ramadan Kareem. Simak penjelasan tentang salat tarawih dan sejarahnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Selain diwajibkan berpuasa di siang hari, umat Islam dianjurkan menjalankan salat tarawih pada malam hari. 

Salat Tarawih bisa dikerjakan secara berjemaah maupun sendiri-sendiri. 

Dr KH Ahmad Sujak selaku Ketua BPP Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya menjelaskan tentang salat tarawih.

Ia mengungkapkan salat tarawih dimulai ketika zaman khalifah Umar bin Khattab.

Ketika zaman Rasulullah, salat malam hari di bulan Ramadhan dinamakan salat lail, tapi Nabi Muhammad tidak mewajibkan salat ini dilakukan di masjid.

"Sebelum masa Umar bin Khattab di zaman Rasulullah itu belum ada istilah salat tarawih yang ada salat lail."

"Dan Rasulullah melaksanakan salat lail dalam satu bulan di masjid hanya 3 kali, selebihnya di rumah."

"Waktu itu dilaksanakan ada Rasulullah salat ada yang ikut ada yang tidak, karena Rasulullah tidak mengharuskan. Hanya 3 kali pada waktu itu," ujarnya.

Umat Islam melaksanakan Salat Tarawih berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (12/4/2021). Pengurus Masjid Istiqlal menggelar Salat Tarawih berjemaah pada bulan Ramadan 1442 H dengan pembatasan 30 persen jemaah dari kapasitas masjid dan menerapkan protokol kesehatan. Tribunnews/Irwan Rismawan
Umat Islam melaksanakan Salat Tarawih berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (12/4/2021). Pengurus Masjid Istiqlal menggelar Salat Tarawih berjemaah pada bulan Ramadan 1442 H dengan pembatasan 30 persen jemaah dari kapasitas masjid dan menerapkan protokol kesehatan. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Baca juga: Bacaan Doa Kamilin, Doa yang Dibaca Setelah salat Tarawih, Dilengkapi Lafal Latin dan Arti

Baca juga: Hukum Mencicipi Makanan Saat Berpuasa, Benarkah Bisa Membatalkan? Begini Penjelasannya

Namun ketika zaman khilafah Umar bin Khattab, salat lail berubah menjadi salat tarawih dan dilakukan secara berjemaah di masjid.

"Tapi ketika zaman khalifah Umar bin Khattab melihat seperti itu, di masjid kok salat sendiri-sendiri, kurang tertib."

"Umar bin Khattab mengajak berunding bagaimana kalau salat lail di masjid dilakukan secara berjemaah. Pada waktu itu para sahabat menyepakati," ujarnya dilansir YouTube TribunJatim Official, Kamis (23/4/2020).

Menurutnya salat tarawih seharusnya dilakukan secara santai karena nama tarawih bermakna istirahat.

"Disepakati pada waktu itu salat tarawih. Tarawih dari kata rowaha artinya istirahat."

"Salat dua rakaat terus istirahat, salat lagi istirahat. Dilakukan secara santai," imbuhnya.

Ustaz Ahmad Sujak menjelaskan hukum salat tarawih adalah sunah.

Salat tarawih dapat dilakukan secara berjemaah mapun sendiri-sendiri.

Namun lebih baik jika salat tarawih dilakukan secara berjemaah baik di rumah maupun di masjid.

"Jadi salat tarawih hukumnya sunah bisa dilaksanakan secara berjemaah bisa sendiri-sendiri."

"Memang afdolnya secara berjemaah, baik berjemaah di masjid maupun berjemaah di rumah."

"Di rumah pun afdolnya berjemaah dengan keluarga inti. Jadi dengan istri, anak," ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai jumlah rakaat salat tarawih, Ustaz Ahmad Sujak menjawab hal tersebut merupakan kebebasan umat Islam untuk memilih jumlah rekaat salat tarawih yang ingin dikerjakan.

"Rakaatnya ada yang 8 rakaat ada yang 20 bahkan ada yang 35 ada yang 40 lebih, silahkan saja mana yang dipilih," ungkapnya.

Ramadan 2021
Ramadan 2021 (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca juga: Apa Saja Harta Benda yang Wajib Dizakati dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Baca juga: BACAAN Niat Sholat Dhuha dan Tata Cara Sholat Dhuha, Lengkap dengan Latinnya

Niat salat Tarawih dan Salat Witir

Berikut bacaan niat salat tarawih di rumah, baik sendirian maupun berjemaah:

1. Niat salat tarawih Berjemaah – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

2. Niat salat Tarawih Sendiri (Munfarid) – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

3. Niat Salat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

4. Niat Salat Witir – 1 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat salat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa.”

5. Niat Salat Witir – 3 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya berniat salat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa."

(Tribunnews.com/Mohay)

Berita lainnya terkait Ramadhan 2021

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved