Selasa, 7 Oktober 2025

Puasa Syawal atau Bayar Puasa Ramadhan Dulu? Ini Penjelasan Serta Keutamaan Puasa Syawal

Mufti Addin menyampaikan, utang puasa Ramadhan dibayar terlebih dahulu sebelum menunaikan puasa Syawal.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
Handover/ Tribun Timur
Puasa Syawal 

Artinya sesuatu yang telah dikerjakan oleh Nabi Muhammad satu atau dua kali.

Mustahab pada hakikatnya adalah perbuatan yang apabila dikerjakan mendapat pahala, dan apabila tidak dikerjakaan tidak mendapat dosa ataupun siksa.

Meski hukumnya tidak wajib, puasa Syawal terbilang sayang untuk ditinggalkan karena begitu besar keutamaannya.

ilustrasi menu puasa
ilustrasi menu puasa (Freepik)

Baca: New Normal Dikritik, Roy Suryo: Dahulukan Tempat Ibadah, Fadli Zon Sebut Jokowi Duta Mall Indonesia

Baca: Saat New Normal, Tempat Ibadah Harus Dibuka Kembali

Baca: Kisah Seorang Korban PHK, Mudik dari Jakarta ke Solo dengan Jalan Kaki dan Tetap Jalani Ibadah Puasa

Bacaan Niat Puasa Syawal

Dikutip dari Surya.co.id, berikut bacaan Niat Puasa Syawal yang dianjurkan untuk dilafalkan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Tidak seperti Puasa Ramadhan, niat puasa Syawal bisa dilakukan saat siang hari selama belum makan atau minum.

Berikut niat puasa Syawal yang dilakukan siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Dandy Bayu Bramasta) (Surya.co.id/Abdullah Faqih)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved