Jumat, 3 Oktober 2025

Ramadan 2020

Waktu Azan Magrib Wilayah Jakarta, Tangerang, Depok hingga Bekasi Hari Ini, Selasa 28 April 2020

Berikut ini jadwal buka puasa hari ini, Selasa (28/4/2020) untuk Jabodetabek bersasar rilis Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag).

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
vecteezy.com
Simak jadwal buka puasa untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi hari ini, Selasa (28/4/2020). 

TRIBUNNEWS.COM- Simak jadwal buka puasa untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi hari ini, Selasa (28/4/2020).

Hari ini umat muslim telah memasuki puasa hari ke-5 Ramadhan.

Setelah seharian berpuasa, momen berbuka tentu menjadi waktu yang paling dinanti.

Waktu berbuka puasa ditandai dengan azan Magrib sekaligus panggilan untuk melaksanakan salat.

Ilustrasi masjid - Berikut jadwal waktu azan Magrib Kota Madiun dan sekitarnya pada Selasa, 28 April 2020. Dilengkapi doa buka puasa Ramadhan.
Ilustrasi masjid (Britannica)

Baca: Waktu Azan Magrib Wilayah Makassar dan Sekitarnya serta Doa Berbuka Puasa Selasa 28 April 2020

Berikut ini jadwal buka puasa untuk Jabodetabek bersasar rilis Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag).

DKI Jakarta

MAGRIB = 17:50

ISYA = 19:01

Kabupaten Tangerang

MAGRIB = 17:52

ISYA = 19:02

Kota Tangerang

Magrib = 17.51 WIB

Isya = 19.02 WIB

Kota Tangerang Selatan

Magrib = 17.51 WIB

Isya = 19.01 WIB

Kabupaten Bogor

Magrib = 17.50 WIB

Isya = 19.01 WIB

Kabupaten Bekasi

Magrib = 17.49 WIB

Isya = 18.59 WIB

Kota Bekasi

Magrib = 17.50 WIB

Isya =19.00 WIB

Kota Bogor

Magrib = 17.54 WIB

Isya = 19.01 WIB

Kota Depok

Magrib = 17.50 WIB

Isya = 19.01 WIB

Link jadwal buka puasa Jawa Tengah selengkapnya klik di sini.

Baca: Niat Puasa Ramadhan dan Jadwal Imsak Rabu, 29 April 2020 di DKI Jakarta & 33 Kota Besar Indonesia

Baca: Jadwal Acara TV Rabu, 29 April 2020: Mata Najwa di Trans 7, Film Three Days To Kill di Trans TV

Doa buka puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Hal membatalkan puasa dirangkum dari kalsel.kemenag.go.id dan zakat.or.id:

1. Memasukkan sesuatu ke lubang tubuh

Hal ini bisa diartikan seseorang batal puasanya apabila ia makan dan minum secara sengaja.

Tak hanya itu, bersetubuh pun termasuk dalam hal ini.

Jika seseorang bersetubuh saat melakukan puasa, maka ia diwajibkan membayar kafarrah atau tebusan.

Selain itu, mengobati penyakit melalui dubur atau lubang belakang, juga menjadi penyebab puasa batal.

2. Muntah secara sengaja

Apabila seseorang sengaja muntah, maka puasanya akan batal.

Ia diwajibkan mengganti puasanya di lain hari.

Hal ini tertuang dalam hadis Nabi Muhammad saw:

"Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya meng-qadha puasanya. Dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya meng-qadha puasanya." (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Baca: Puasa di Tengah Pandemi Virus Corona, Ustaz Solmed Sebut sebagai Ujian Kesabaran

Baca: Trik Penuhi Kebutuhan Minum Air Putih Per Hari Selama Puasa

3. Keluar mani secara sengaja

Jika seseorang keluar air mani secara sengaja, meski tidak bersetubuh, maka puasanya batal.

Kecuali ia mengalami mimpi basah hingga menyebabkan air mani keluar.

4. Haid

Haid atau menstruasi bagi perempuan menjadi penyebab puasa batal.

Maka, seorang wanita diwajibkan mengganti puasa di hari lain jika mengalami haid.

5. Nifas

Nifas merupakan darah yang keluar setelah seorang wanita melahirkan.

Seperti haid, nifas menjadi penyebab wanita batal berpuasa.

Maka ia diwajibkan mengganti puasa di lain hari.

6. Hilang akal

Hilang akal tak hanya berarti gila, tapi juga mabuk dan pingsan.

Apabila seseorang mengalami gangguan jiwa hingga menyebabkan gila, maka ia otomatis batal puasanya.

Pasalnya, orang tersebut dianggap tidak lagi memiliki kewajiban untuk berpuasa.

Untuk kategori mabuk dan pingsan, jika seseorang mengalami dua hal tersebut secara tidak sengaja dan hanya berlangsung sesaat, puasanya masih bisa dilanjutkan.

Tapi, apabila seseorang mabuk dan pingsan akibat mencium atau mengonsumsi sesuatu secara sengaja, maka puasanya batal.

Begitu juga jika tidak sengaja mabuk dan pingsan seharian penuh.

7. Murtad

Murtad atau keluar dari Islam, menjadi penyebab seseorang batal puasanya.

Contohnya, tidak mengakui keberadaan Allah SWT.

Apabila seseorang murtad, ia tidak lagi wajib puasa, secara otomatis akan batal.

(Tribunnews.com/ Bunga /Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved