Serang Kepala Sekolah dan Tunjukan Pistol Terselip di Pinggannya, Wali Murid Dilaporkan ke Polisi
Lasmen, Kepala Sekolah SMAN 10 Tanjung Jabung Barat, Jambi melaporkan seorang wali murid kepada aparat kepolisian.
Siswa yang membawa handphone diminta dikumpulkan secara sukarela.
Setelah sesi I ujian berlangsung, kepala sekolah menemukan seorang siswa yang tidak menyerahkan handphone walaupun sudah diminta.
Baca: Sandiaga: Mumpung Ada Perlambatan Karena Corona, Tidak Perlu Buru-buru Mengegolkan Omnibus Law
“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan. Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, Kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” kata Lukman.
Namun tak disangka, pada Rabu sore ketika sudah tidak ada aktivitas belajar mengajar, orangtua murid tersebut mendatangi sekolah.
Saat itu, kepala sekolah bersama wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan beberapa lainnya masih ada di sekolah .
“Tiba-tiba terdengar letusan yang keras, semua warga sekolah yang ada di lokasi berhamburan keluar," ujarnya.
"Dari halaman sekolah, kepala sekolah melihat seorang laki-laki (diduga orangtua murid) langsung membentak dan memukul Kepsek. Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut," kata Lukman.
"Karena merasa belum puas, yang bersangkutan langsung menyingkap sebagian bajunya dan terlihat jelas pistol terselip di pinggangnya,” lanjut Lukman.
Intimidasi tak sampai di situ.
Umpatan juga keluar.
Bahkan oknum orang tua murid tadi juga mengambil kayu stok pramuka yang ada di sekitar.
Beruntung ia urung memukulkan kayu itu ke kepala sekolah.
Sempat dimediasi Kepala Desa
Buntut peristiwa penganiayaan, Kepala SMAN 10 Tanjung Jabung Barat sebelumnya melapor ke Kepala Desa Bukit Harapan.
Kades pun menginisiasi perdamaian dengan menghadirkan tokoh masyarakat setempat pada malam harinya.