Sabtu, 4 Oktober 2025

Ramadan 2019

Masjid Raya Gantiang, Masjid Tertua di Padang Perpaduan Arsitektur Minang, Cina Hingga Persia

Masjid Raya Gantiang telah berdiri sejak 200 tahun yang lalu dan dinilai sebagai masjid tertua di Padang.

Editor: Dewi Agustina
Tribunpadang.com/Nadia Nazar
Masjid Raya Gantiing berada di Kelurahan Gantiang, Kecamatan Timur, Kota Padang, Sumatera Barat. TRIBUNPADANG.COM/NADIA NAZAR 

Selain itu, pada tahun 1910, lantai masjid yang terbuat dari batu kali bersusun dan diplester tanah liat, diganti dengan ubin yang dipesan oleh orang Belanda beserta tukang yang memasangnya.

Masjid Raya Gantiang di Kota Padang_2
Dua tonggak yang saling berlenggek merupakan peninggalan bangunan dari arsitektur Belanda. TRIBUNPADANG.COM/NADIA NAZAR

Pada serambi samping masjid, terdapat tiang berbentuk segi enam dan tambun yang bagian atasnya terdapat hiasan pelepit-lepit rata.

Bentuk tiang tersebut mengingatkan pada bentuk tiang doric pada arsitektur Eropa.

Sedangkan etnis Cina juga ikut mengerahkan para tukangnya untuk mengerjakan atap kubah yang dibuat bersegi delapan mirip bangunan atap Vihara Cina.

"Lenggek-lenggek atapnya dapat dilihat, persis bangunan di Cina," jelasnya.

Begitu juga dengan mihrab atau mimbar tempat imam memimpin salat dan menyampaikan khutbahnya.

Bagian tersebut juga dibuat ukiran kayu mirip ukiran Cina.

"Dulu, di bagian tengah masjid juga dibangun sebuah panggung segi empat dari kayu.

Kira-kira bentuknya seperti keranda mungkin, tempat ini digunakan oleh bilal untuk mengulang aba-aba imam sewaktu salat berlangsung, apalagi dulu belum ada mic," ceritanya.

Para ulama Padri juga mengambil peranan dalam pembangunan Masjid Raya Gantiang ini.

Peranan itu diberikan dalam bentuk pengiriman beberapa tukang ahli ukiran Minangkabau yang akan dibuatkan pada papan les plang atap masjid ini.

Masjid Raya Gantiang di Kota Padang_3
Pintu masuk terdapat ukiran kaligrafi bertuliskan Allah dan Muhammad merupakan bangunan renovasi kini. TRIBUNPADANG.COM/NADIA NAZAR

Usut punya usut, pada awalnya masjid ini didirikan sebagai sarana pemersatu delapan suku yang ada di Kota Padang.

Masjid ini juga pernah menjadi pusat pergerakan perjuangan kemerdekaan tahun 1945.

Masjid yang memiliki dua menara dan satu kubah utama ini, memiliki delapan pintu dengan tiang penyangga masjid berjumlah 25 buah.

Tiang penyangga berjajar lima buah yang masing-masing dilapisi marmer putih.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved