Senin, 6 Oktober 2025

Ramadan 2017

Kisah Mama Kandang Sapi, Teman Pondok Bung Karno yang Jatuhkan Pesawat Belanda Lewat Doa

Kiai H Opo Musthofa, akrab disapa Mama Kandang Sapi, sosok sederhana, pernah menjatuhkan pesawat penjajah lewat doanya kepada Allah.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Masjid peninggalan Mama Kandang Sapi yang dibuat pada 1987 dan di belakangnya masjid yang dibangun sang cucu H Munandar berdiri megah. Foto diambil pada Selasa (20/6/2017). TRIBUN JABAR/FERRI AMIRIL MUKMININ 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kiai H Opo Musthofa, akrab disapa Mama Kandang Sapi, adalah sosok sederhana, santun kepada semua kalangan usia, baik sudah sepuh atau masih muda.

Tokoh penyebar Islam kelahiran Garut pada 1848 ini pernah berguru di Bale Rante, Cirebon, satu pondok pesantren bersama Presiden Ke-1 Republik Indonesia Sukarno.

Tak heran jika Mama Kandang Sapi begitu akrab dengan lingkungan istana saat itu karena sering dipanggil Bung Karno. Mama Kandang Sapi membantu perjuangan dengan doa bersama sebelum peperangan.

"Presiden Sukarno sangat percaya doa yang dipanjatkan Mama Kandang Sapi makbul dalam setiap membekali pejuang ketika akan berperang melawan penjajah," ujar H Munandar, cucu Mama Kandang Sapi saat ditemui di Pesantren KH Opo Musthofa, Selasa (20/6/2017).

Begitu pun sebaliknya, karena keakraban yang terjalin sejak sama-sama mondok di Bale Rante, Sukarno juga sering berkunjung ke Mama Kandang Sapi untuk bersilaturahmi.

Di masa perjuangan revolusi tausiyah yang diberikan Mama Kandang Sapi begitu membakar semangat pejuang agar melawan penjajah. Beberapa doa dan ajian diberikan sempat membuat para penjajah bingung melihat keberadaan para pejuang.

Mama selalu berpesan agar para pejuang diteguhkan hatinya dalam setiap peperangan.  Suatu saat, Kampung Kandang Sapi dihujani bom dan ditembaki pesawat tempur.

Semua santri saat itu panik. Orang-orang berhamburan menyelamatkan diri masing-masing. Seketika Mama, ucap Munandar, berlari ke area yang menjadi sasaran tembak Belanda.

Di tempat tersebut Mama menengadahkan tangan dan meminta perlindungan kepada Allah SWT.

"Tiba-tiba muncul kabut tebal menyelimuti wilayah Kandang Sapi. Pesawat Belanda kebingungan dan berbalik pulang, beberapa di antaranya terjatuh," kata Munandar.

Atas jasanya tersebut pemerintah Kabupaten Cianjur mengabadikan nama Mama menjadi nama jalan antara Maleber dan Kandang Sapi menjadi Jalan KH Opo Musthofa.

Di masa mudanya Mama Kandang Sapi berguru pada ulama-ulama besar seperti Syeh Kholil di Bangkalan, Madura, Mama Guru Bale Rante Cirebon, dan Mama Benda Gadung.

Mama Kandang Sapi menerapkan metode pengajaran tasawuf pengamalan secara pribadi melalui kitab-kitab yang hingga kini masih dipraktikkan di pesantren yang beberapa bangunan peninggalan sejarahnya masih terawat dengan baik ini.

Dari beberapa keterangan, nama Kandang Sapi pasti banyak yang menebak ada peternakan sapi tapi di tempat ini tidak ada kandang sapi. Sebutan tersebut diucapkan warga yang merasa sembuh setelah melakukan pengobatan lahir dan batin kepada KH Opo Musthofa saat itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved