Ramadan 2016
Dampak 'New' Media terhadap Otoritas Keagamaan
Otoritas keagamaan dari tangan kiai, ulama, bergeser kepada sesuatu yang baru, impersonal yang mewujud pada teknologi berbasis internet.
Editor:
Y Gustaman
Sekarang, dengan seperangkat alat komputer yang dilengkapi dengan internet seorang ekonom, politikus, budayawan, teknolog, dokter, manajer bisa menjadi dan sekaligus berperan sebagai ustadz dalam arti luas.
Dalam ruang keberagamaan yang banyak dipengaruhi new media, segenap manifestasi, fatwa, simbol, doktrin, opini, dan gerak langkah atas nama agama harus siap untuk diperiksa dengan teliti dan dipertaruhkan secara kompetitif dan terbuka.