Minggu, 5 Oktober 2025

Ramadan 2016

Masjid Laweyan Dahulu Lokasinya di Jalur Perdagangan Sungai Pulau Jawa

Sebuah masjid terletak di tepi sungai Jenes di kawasan Kampung Batik Laweyan, Solo, Jateng.

TRIBUNSOLO.COM/BAYU ARDI
Ini Masjid Laweyan yang terletak di tepi sungai Jenes di Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Bayu Ardi Isnanto

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sebuah masjid terletak di tepi sungai Jenes di kawasan Kampung Batik Laweyan, Solo, Jateng.

Masjid itu bernama Masjid Laweyan atau juga biasa disebut Masjid Ki Ageng Henis, yang dibangun pada 1546.

Ternyata, sungai yang mengalir di depan masjid bukanlah sembarang sungai.

Sungai tersebut pernah menjadi jalur perdagangan yang menghubungkan daerah-daerah di Pulau Jawa.

Suasana di bagian dalam Masjid Laweyan, Solo, Sabtu (18/6/2016) lalu. (TribunSolo.com/Bayu)

Letaknya yang berada di jalur perdagangan, membuat kawasan tersebut menjadi pusat keramaian yang disebut Bandar Kabanaran.

"Dari sungai ini ada jaringan perdagangan sampai ke Klaten, Boyolali, Gresik, Tuban, dan Bojonegoro," kata Ketua Takmir Masjid Laweyan, Achmad Sulaiman, Sabtu (18/6/2016).

Menjadi semakin berkembang, banyak bermunculan para saudagar batik dari Laweyan.

Batik memang telah dikenal sejak masa Kerajaan Majapahit.

Majapahit yang dekat dengan negara Tiongkok dan Thailand, mengembangkan budaya tekstil.

Ki Ageng Henis, yang merupakan keturunan Raja Majapahit, Brawijaya V, memeluk agama Islam dan membangun Masjid Laweyan.

Mimbar Masjid Laweyan ini bermotif batik. (TribunSolo.com/Bayu)

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved