Gus Dur, Amal yang Tiada Putus
Tak hanya wisatawan nusantara, para peziarah makam Gus Dur, juga datang dari luar negeri.
Dengan peziarah sebanyak itu, dalam rentangan sekitar 2,5 tahun saja, makam Gus Dur sudah menggeser keberadaan makam Wali Songo di Jatim, seperti makam Sunan Bonang, Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Drajat, dan Sunan Giri.
Makam Sunan Bonang di Tuban yang menjadi lokasi wisata religi teramai di Jatim saja, dalam setahun dikunjungi sekitar 2,231 juta orang, disusul makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik sekitar 1,439 juta orang, dan makam Sunan Ampel di Surabaya 1,273 orang peziarah.
Kepala Dinas Pariwisata Jatim Jarianto mengatakan, ada banyak faktor yang menjadikan kunjungan para peziarah ke makam Gus Dur naik luar biasa. Selain akses jalan menuju makam dan sarana prasarana di sekitar makam yang mulai diperbaiki, ketokohan Gus Dur juga menjadi faktor utamanya.
"Beliau (Gus Dur) itu kan tidak hanya seorang kia besar. Tapi juga seorang bapak bangsa, tokoh politik, dan tokoh pluralisme. Bahkan ada yang menyebut Gus Dur adalah Wali ke Sepuluh," ujarnya, Minggu (17/6/2012).
Tak hanya wisatawan nusantara, para peziarah makam Gus Dur, juga datang dari luar negeri. Seperti, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan negara Timur Tengah, Eropa, dan Amerika.
Melihat perkembangan yang luar biasa tersebut, Dinas Pariwisata Jatim akan terus mempromosikan makam Gus Dur sebagai wisata religi andalan di Jatim, kepada semua wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.
Sebelumnya, untuk memperbaiki akses jalan dan sarana prasana di area makam Gus Dur, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 180 miliar. Dana sebesar itu berasal dari sharing dari APBN, APBD Provinsi Jatim, dan APBD Jombang.(*)