Wilayah Jagakarsa Jakarta Selatan Kini Jadi Area Sunrise, Incaran Banyak Pengembang Properti
Wilayah Jagakarsa di Jakarta Selatan jadi diincar pengembang untuk mendirikan kawasan hunian karena lokasinya yang berdekatan dengan pusat bisnis.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilayah Jagakarsa di Jakarta Selatan kini jadi kawasan incaran banyak pengembang properti untuk mendirikan kawasan hunian karena lokasinya yang berdekatan dengan pusat bisnis di Jakarta.
Kawasan ini juga berdekatan dengan sejumlah fasilitas umum semisal sekolah, pusat perbelanjaan, rumah sakit dan sebagainya.
"Daerah Jagakarsa adalah sunrise area. Sejak Tol Antasari dibuka dan bisa nyambung ke tol Jagorawi itu sangat bantu kami," kata CEO PT Mentari Timur Properti, Rieky Gunawan, pengembang hunian mewah di area Jagakarsa sejak 2016, Senin (21/4/2025).
Rieky menuturkan pihaknya baru saja meluncurkan hunian Jagakarsa Signature berkonsep design modern luxury living.
Total ada 27 unit bangunan, terdiri dari 21 unit rumah tiga lantai dan enam ruko. Pasar yang dibidik adalah keluarga muda.
Rieky mengatakan segmen pasar ini sangat memperhatikan zonasi hunian. Karena itu pihaknya tidak mau membangun di zona yang bukan peruntukannya karena itu bisa merugikan konsumen.
"Kami tidak bangun di zona hijau. karena nanti kasihan juga kami kami bangun tetapi bermasalah," kata dia.
Di tengah kelesuan ekonomi, Rieky tetap optimis penjualan hunian tetap akan bisa diserap pasar. Berdasarkan data, tingkat kepemilikan rumah di Jakarta masih rendah yakni di kisaran 20 persen. Sisanya tinggal dengan cara menyewa.
"Karena kan orang juga butuh rumah ya, tingkat kepemilikan rumah di Jakarta juga masih sangat rendah. Jadi opportunity masih tetap ada. Mereka akan beli yang benar-benar terjamin dan terpercaya," ungkapnya.
Baca juga: Kejar Target 3 Juta Rumah, Perumnas Kembangkan Hunian Tapak Berkonsep TOD di Parung Panjang Bogor
CEO PT Mentari Timur Properti, Inggrid Theresia mengatakan konsumen mereka umumnya adalah end user (pembeli akhir).
Artinya pembeli adalah pengguna atau menempati rumah tersebut, bukan untuk investasi."Jadi memang untuk pake sendiri, bukan investor," kata Inggrid.
Baca juga: Banjir di Jabodetabek Pukulan Berat Sektor Properti, Penjualan Bisa Terkoreksi 20 Persen
Riekye menambahkan, pihaknya juga membangun perumahan untuk segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mendukung pemerintah dalam mengatasi permasalahan backlog rumah di Indonesia, yang menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 yang dilakukan oleh BPS mencapai 9,9 juta.
“Kami sedang membangun 260 unit RSS (rumah sangat sederhana) di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Sebelumnya, kami sudah bangun 250 unit rumah subsidi dan sold out di Batu IX,” pungkas Rieky.
Pengembang Curhat ke Menteri Maruarar, Minta Tolong agar Korban Pinjol Dibantu Punya Rumah |
![]() |
---|
Curi 12 Ponsel Usai Bobol Plafon Konter, Pria di Jagakarsa Jakarta Selatan Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Pengembang Properti Bidik Penjualan 1.000 Unit di Karawang Tahun Ini |
![]() |
---|
Basuki Hadimuljono Tawarkan Pengembang Properti Lokal Investasi di IKN, Janjikan Insentif |
![]() |
---|
Masyarakat Terkendala Pengurusan KPR untuk Beli Unit Hunian, Begini Solusi dari Pengembang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.