Milenial Sedang Mencari Rumah atau Hunian? Simak 5 Pertimbangan Utama Ini

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan rumah atau hunian di kota-kota besar terus mengalami peningkatan.

Dewasa ini, para pencari hunian kini didominasi oleh para generasi milenial.

Melihat hal tersebut, industri perbankan pun berlomba-lomba mengatur strategi. Yakni dengan menyiapkan skema pembiayaan yang tepat untuk berbagai segmen masyarakat, khususnya milenial.

Baca juga: Profesional Muda Minati Properti SOHO dalam 2 Tahun Terakhir Ini

EVP Consumer Loan BCA Felicia M Simon mengungkapkan, pihaknya selalu mencermati keadaan pasar dalam menghadirkan berbagai skema pembiayaan.

Contohnya bagi para kalangan milenial, lanjut Feli, biasanya mereka lebih menginginkan skema kredit pemilikan rumah (KPR) yang memiliki jangka waktu panjang. Seperti tenor di atas 10 tahun.

“Kita melihat ini strategi yang sesuai dengan keinginan pasar, karena masing-masing segmen itu jadi bisa memilih mana yang sesuai dengan keinginan mereka,” ucap Felicia dalam saat ditemui Tribunnews di Indonesia Convention Exhibition BSD Tangerang, belum lama ini.

“Misalnya, untuk generasi milenial akan lebih memilih yang jangka waktunya lebih panjang,” sambungnya.

Dirinya melanjutkan, saat ini portofolio KPR BCA didominasi oleh pembiayaan hunian yang harganya di bawah Rp1 miliar, dengan pangsa sekitar 59,8 persen dari total portofolio.

“Ini mencerminkan usia yang memang masuk di dalam kategori milenial tersebut,” ujar dia.

Tidak hanya menyampaikan strategi inovatif BCA, Felicia juga membeberkan sejumlah tips bagi milenial untuk memilih hunian impian maupun rumah.

Baca juga: Gandeng WIR Asia, Pengembang Ini Bawa Proyek Properti ke Dunia Metaverse

Pertama, pilihlah lokasi hunian yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya dekat ke kantor atau dekat ke orang tua.

Kedua, jika membeli rumah lewat developer, pastikan memilih developer yang memiliki kredibilitas baik.

Perlu diperhatikan komitmen developer terkait jangka waktu pengerjaan dan pembangunan rumah, apakah selama ini dipenuhi atau tidak.

Ketiga, pastikan komitmen developer untuk pengurusan sertifikat kepemilikan.