
“Jadi lebih ini lebih kepada TDP (Tes Doping Plan) kita. Jadi karena kejadian covid -19, sehingga tidak bisa kita lakukan sesuai dengan apa yang sudah kita kirimkan (rencanakan),” tambahnya.
Lebih lanjut Menpora Amali, memang setiap tahun pihaknya melalui LADI harus mengirimkan sampel dan itu menjadi pegangan WADA untuk melihat apakah Indonesia sesuai dengan perencanaan atau tidak, hanya saja tahun 2020 kemarin situasi pandemi dan sampel tidak terpenuhi jumlahnya.
“Saya optimis kalau ini clear ya setelah kita komunikasi. Untuk tahun 2021 ini bisa terpenuhi dengan sampel doping atau anti-doping yang diambil dari pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON),” pungkasnya.