Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Ani Yudhoyono Diserang Buzzer: Ferdinand Berhenti Dukung Prabowo, Jansen Sitindaon Akan Pamit

Ani Yudhoyono diserang buzzer dengan tuduhan pura-pura sakit. Ferdinand Hutahaean memilih berhenti dukung Prabowo-Sandi. Jansen Sitindaon akan pamit.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews.com, Instagram @aniyudhoyono
Ani Yudhoyono diserang buzzer dengan tuduhan pura-pura sakit. Ferdinand Hutahaean memilih berhenti dukung Prabowo-Sandi. Jansen Sitindaon akan pamit. 

Jansen Sitindaon mengaku sudah tidak nyaman lagi berada di kubu Prabowo-Sandi.

Sikap tersebut, dikatakan Jansen, merupakan sikap pribadinya bukan sikap partai.

Jansen bahkan mengatakan dirinya akan pamit secara baik-baik dari koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Baca: Ani Yudhoyono Dandan Pertama Kalinya Setelah Sakit Agar Cantik Saat Temui SBY

Baca: Kondisi Ani Yudhoyono Kian Membaik, Ibas Yudhoyono Ajak Keluarganya Jenguk sang Ibu

"Kalau ditanya sikap pribadi saya sebagai kader, saya sungguh sudah tidak nyaman dengan keadaan ini. Dan saya pribadi akan pamit baik-baik mundur dari barisan Pak Prabowo ini," kata Jansen ketika dikonfirmasi, Minggu (19/5/2019) malam dikutip dari Kompas.com.

Jansen juga merasa geram terhadap serangan buzzer di media sosial Twitter.

Tuduhan terhadap Ani yang disebut berpura-pura sakit secara tegas dibantah oleh Jansen.

Jansen mengatakan, jika saat ini Ani Yudhoyono betul-betul sedang sakit kanker darah dan dirawat di National University Hospital Singapura.

"Bukan bohongan seperti tuduhan buzzer di media sosial Twitter ya," kata dia.

Lebih lanjut, Jansen mengatakan jika Prabowo dan tokoh lain menjenguk langsung ke Singapura.

Tak hanya itu, foto-foto perawatan Ani Yudhoyono juga tersebar luas di media sosial.

Jansen menilai, serangan terhadap Ani Yudhoyono adalah hal yang tidak pantas.

Baca: Untuk Pertama Kali Sejak Sakit, Ani Yudhoyono Keluar dari Kamar Rumah Sakit

Baca: Keluar Rumah Sakit Selama 1 Jam, Ani Yudhoyono Lirik Buah yang Mirip dengan Penurun Kolesterol

Ia mengaku tak mempermasalahkan jika serangan tersebut ditujukan kepada kader-kader Partai Demokrat, tapi tidak untuk Ani Yudhoyono.

"Mungkin kalau hanya menyerang kami kader-kader Demokrat, masih bisalah kami menerimanya. Silakan serang kami sekeras mungkin. Tetapi ini sudah menyerang Ibu Ani, sudah tidak pantas dan beradab," kata Jansen.

Situasi tersebut juga diakui Jansen akan menjadi bahan pertimbangan untuk mempertahankan atau mundur dari koalisi Prabowo-Sandi.

Namun, dirinya juga menegaskan jika keputusan ada di tangan partai.

"Situasi ini jelas menjadi bahan pertimbangan kami apakah kami masih pantas terus berada di koalisi Prabowo ini atau segera mundur saja dari koalisi ini. Tapi terkait ini biarlah nanti institusi partai yang secara resmi memutuskan ya. Ada ketua umum di situ, sekjen dan majelis tinggi partai," kata Jansen.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved