Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2019

Hendropriyono Yakin Indonesia Aman dan Kondusif Setelah Pengumuman Pemenang Pilpres 2019

Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Hendropriyono yakin Indonesia akan tetap aman dan kondusif setelah pengumuman pemenang Pilpres 2019.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Hendropriyono yakin Indonesia akan tetap aman dan kondusif setelah pengumuman pemenang Pilpres 2019. 

Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Hendropriyono yakin Indonesia akan tetap aman dan kondusif setelah pengumuman pemenang Pilpres 2019.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono meyakini situasi Indonesia akan tetap aman dan kondusif setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan pemenang Pilpres 2019 pada 22 Mei mendatang.

"Enggak ada apa-apa. Rakyat tenang saja. Saya yakin, kita semua bagaimanapun di lubuk hati di tiap kita adalah nasionalis. Masa kita enggak mau jadi bangsa Indonesia lagi, kan enggak mungkin," kata Hendropriyono usai buka puasa bersama di kediaman Ketua DPD Oesman Sapta Odang, di Jalan Karang Asem Utara, Kuningan, Jakarta, Rabu (15/5/2019) malam.

Hal ini disampaikan Hendropriyono menanggapi sikap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menolak hasil penghitungan suara oleh KPU.

Baca: Dituding Tidak Serius Proses Sengketa Pilpres 2019, Ini Kata Ketua MK

Baca: ‎Hendropriyono: Kudeta Sipil Tidak Pernah Ada Sejarahnya Berhasil Kecuali Didukung Militer

Di sisi lain, kubu Prabowo juga sudah menyatakan tidak akan mengajukan gugatan sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi.

Hendropriyono menilai, sikap Prabowo itu tak akan mempengaruhi apapun.

Ia juga meyakini tak akan terjadi kericuhan karena masyarakat akan menerima apapun yang diputuskan KPU.

Aksi people power yang disuarakan oleh sejumlah pendukung Prabowo diyakini tak akan berjalan.

Baca: Hendropriyono : 22 Mei Masyarakat Tenang Saja

Baca: Hendropriyono Luruskan Pernyataannya soal Keturunan Arab

"Apapun namanya, kalau mau capai kekuasaan tidak mengikuti aturan undang-undang yang berlaku dan konstitusi, itu namanya kudeta. Tapi kudeta sipil, itu enggak boleh," kata Hendropriyono.

"Kudeta sipil pun enggak pernah ada sejarahnya berhasil kecuali didukung TNI-Polri. Selama tidak didukung, maka tidak mungkin, jauh panggang dari api," kata purnawirawan Jendral TNI ini.

Sebelumnya, Prabowo menyatakan penolakan terhadap perhitungan resmi yang dilakukan oleh KPU karena dinilai penuh kecurangan.

Sebaliknya, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi mengklaim mereka memenangi Pilpres 2019 dengan perolehan suara 54,24 persen dan Jokowi-Maruf Amin 44,14 persen.

Baca: Pemuda yang Ancam Penggal Kepala Jokowi Bikin Hendropriyono Sedih: Kasihan Orang Tua

Baca: Hendropriyono Beri Penjelasan terkait Pernyataan WNI Keturunan Arab

Perolehan suara yang diklaim hasil perhitungan internal paslon 02 itu bertolak belakang dengan hasil Situng KPU yang sudah menembus 82,68 persen data masuk.

Perhitungan KPU menunjukkan Jokowi-Maruf Amin unggul dengan 56,23 persen dan Prabowo-Sandi kalah dengan 43,77 persen.

Meski mengklaim ada kecurangan, namun Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra Raden Muhammad Syafi'i mengatakan, Prabowo-Sandi tidak akan mengajukan gugatan ke MK. Ia mengaku pihaknya sudah tidak percaya lagi terhadap Mahkamah Konstitusi.

(Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hendropriyono: Tak Ada Sejarah Kudeta Sipil Berhasil Kecuali Didukung TNI-Polri

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved