Pilpres 2019
BPN Tolak Pilpres, Bukan Pileg, TKN: Mereka Pengecut
Menurut Arya, sikap BPN itu perlu dipertanyakan lebih jauh. Sebab, Pilpres dan Pileg diselenggarakan bersamaan.
Namun, kata Andre, proses penghitungan untuk Pileg juga tetap dipantau.
Ketika ditanya bagaimana hasil penghitungan untuk Pileg 2019 sejauh ini, Andre menilai prosesnya lebih baik dari Pileg.
Artinya, kecurangan dalam Pileg tidak semasif Pilpres.
"Meskipun ada kecurangan tetapi lebih kurang lah," kata dia.
Andre juga ditanya apa yang akan dilakukan BPN setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil penghitungannya 22 Mei nanti.

Dia mengaku belum mengetahui rencana setelah 22 Mei.
Namun sejauh ini BPN akan terus memantau proses yang dilakukan KPU setelah pernyataan Prabowo ini.
"Yang jelas kita fokus dulu memantau apakah KPU akan melakukan perbaikan atau tidak," ujar Andre.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pasalnya, Prabowo menganggap telah terjadi kecurangan selama penyelenggaraan pemilu, dari mulai masa kampanye hingga proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang saat ini masih berjalan.
"Saya akan menolak hasil penghitungan suara pemilu, hasil penghitungan yang curang," ujar Prabowo saat berbicara dalam acara 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa.
Klaim Menang 54%
Angka klaim kemenangan pasangan calon capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berubah.
Awalnya Prabowo mengklaim perolehan suaranya pada Pilpres 2019 mencapai 62 persen berdasarkan real count internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) saat memberikan keterangan pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019) malam.
Menurut Prabowo, hasil real count diperoleh dari penghitungan di 320.000 TPS dan sekitar 40 persen total suara yang masuk saat itu.