Pilpres 2019
Arief Poyuono Kritik Tajam Demokrat, Sandiaga: Koalisi Masih Solid
Sandiaga: ucapan Arief tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, Demokrat masih solid berada dalam Koalisi Adil dan Makmur.
Hal tersebut kemudian membuat Arief meminta agar Partai Demokrat keluar saja dari Koalisi 02.
"Demokrat sebaiknya keluar saja dari Koalisi Adil Makmur. Jangan elitenya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya. Mau mundur dari koalisi aja pake mencla mencle segala," ujar dia.
Arief juga menyebutkan bahwa pihaknya tidak keberatan jika nantinya Demokrat keluar dari koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
Pasalnya, menurut Arief, Demokrat selama ini juga tidak memberikan pengaruh dalam memenangkan Prabowo-Sandi dalam kontestasi Pilpres 2019.
Arief menilai, keberadaan Partai Demokrat di koalisi justru membuat suara Prabowo-Sandi menurun.
"Monggo keluar aja deh, wong nggak ada pengaruhnya menghasilkan suara Prabowo-Sandi kok selama ini. Malah menurunkan suara lo," papar Arief.
Minta ditegur
Sementara Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon meminta pimpinan Gerindra untuk menegur Arief Poyuono terkait pernyataannya.
"Sebagai sesama rekan koalisi kami menyarankan kepada Gerindra untuk mengingatkan orang semirip Poyuono ini untuk tidak kalap dan kampungan," ujar Jansen melalui keterangan tertulisnya, Jumat (10/5/2019) dikutip dari Kompas.com.
Jansen meminta Arief Poyuono untuk introspeksi diri.
Menurutnya, suara Prabowo-Sandi turun akibat ulah orang-orang seperti Arief.
"Harusnya Mas Arief Poyuono ini berkaca diri ya, yang menurunkan suara Prabowo itu ya malah orang-orang sejenis Arief Poyuono ini. Kok malah menuduh kami," tambahnya.
Jansen juga menanggapi tuduhan Arief yang menyebut SBY meminta perlindungan hukum kepada Jokowi atas kasus korupsi.
Arief dianggap telah menuduh dua presiden sekaligus dalam pernyatannya.
"Karena dia telah menuduh dua presiden sekaligus. Presiden Jokowi melakukan pembiaran hukum dan Presiden SBY Korupsi," kata dia.