Pilpres 2019
Analisa Tentang Jebloknya Perolehan Suara Partai Bulan Bintang di Pemilu 2019
Partai pimpinan Yusri Ihza Mahendra itu juga mengalami kekalahan saat pemilihan legislatif (Pileg) di tahun 2014 lalu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil tak maksimal dirasakan Partai Bulan Bintang (PBB) pada pemilu 2019. Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei, suara PBB tidak mencapai angka 1%.
Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus berpendapat jebloknya suara PBB lantaran manuver politik pimpinan partai. "Dalam proses kampanye, PBB terlihat mengalihkan dukungan ke pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01," ujarnya, Minggu (5/5/2019).
Sementara, pada Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) PBB, pengeluaran partai tersebut mencapai Rp 117,75 miliar.
Langkah tersebut nampaknya tidak disenangi oleh pendukung PBB sebelumnya. Berdasarkan latar belakang massa pemilih PBB akan cenderung mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02.
Baca: Melihat dari Dekat Tambang Bawah Tanah Freeport yang Panjangnya Mencapai 500 Km
Baca: Harga Jual CPO Masih Loyo
Lucius menilai, PBB perlu bekerja ekstra untuk tembus ke Senayan. Partai pimpinan Yusri Ihza Mahendra itu juga mengalami kekalahan saat pemilihan legislatif (Pileg) di tahun 2014 lalu.
"Sebagai partai politik (Parpol) yang sebelumnya pernah kalah di Pileg 2014, PBB pasti harus berjuang keras agar meraih suara signifikan," terang Lucius.
Secara administrasi pun PBB mengalami keterlambatan dalam verifikasi sebagai peserta pemilu 2019. Oleh karena itu banyak simpatisan PBB yang dipikat lebih dahulu oleh partai lain yang memiliki visi sejenis.
Reporter: Abdul Basith
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Ini yang bikin suara PBB di Pemilu 2019 jeblok