Pilpres 2019
Soal Gabung Koalisi Jokowi-Ma'ruf, PAN Disebut-Sebut Lebih Berpeluang dari Demokrat, Ini Alasannya
PAN disebut-sebut lebih berpotensi untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf dibanding Partai Demokrat. Berikut alasannya!
Pendapat itu disampaikan Aisah dalam diskusi 'No People No Power: Silahturahmi Politik Paska Pemilu' di D'Hotel, Guntur, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
"Ketika PAN di posisi saat ini peluangnya dan potensinya lebih besar untuk masuk ke koalisi pemerintah dibandingkan Demokrat.
Karena kita tahu Demokrat ada ganjaran politik sejarah masa lalu yang gak bisa dengan mudah cair kita semua tahu.
Dan PAN tidak ada beban seperti itu walaupun Amien Rais begitu kerasnya terhadap Jokowi di masa pilpres tapi tidak punya luka lama yang benar-benar bisa susah diobati," papar Aisah.
Baca: TKN: PAN dan Demokrat Berpeluang Besar Gabung Koalisi Jokwi-Maruf
Baca: PKS : PAN akan Bersama Koalisi Adil Makmur
Selain itu, Aisah juga menilai bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf akan sangat menguntungkan bagi PAN.
Bukan menjadi masalah jika PAN bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf sebab kurun waktunya hanya satu periode atau lima tahun.
Bergabungnya PAN ke koalisi tersebut justru dapat meningkatkan kekuatan partai hingga dapat mencalonkan presiden di periode selanjutnya, 2024.
"Hasil quick count Jokowi menang, dan itu benar terjadi dan Jokowi menang dan PAN bergabung dengan pemerintah itu gak ada masalah.
Kan koalisi itu mengikat hanya 5 tahun dan pada 2024 peta politik berubah total, jadi PAN bisa mencalonkan sendiri presiden selanjutnya atau peta politik nya akan berubah sama sekali," jelas Aisah.
"Jadi gak ada kerugian sebenarnya bagi PAN kalo bergabung dengan koalisi pemerintah," tambahnya.
Baca: PAN Minta Kursi Pimpinan DPR-MPR? NasDem: Koalisi 02 Sudah Mulai Retak
Baca: TKN Yakin Partai Politik Koalisi Jokowi-Maruf Akan Memperoleh Kursi Mayoritas di DPR RI
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sempat berbincang-bincang dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019) siang, usai pelantikan Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.
Sesuai pertemuan, kepada wartawan, Zulkifli mengaku mengeluhkan durasi Pemilu 2019 yang terlalu lama kepada Presiden Jokowi.
"Ya, kalau silaturahmi kan pasti banyak yang kita bicarakan, soal pemilu terlalu lama sampai 8 bulan, habis energi," kata Zulkifli kepada wartawan usai pelantikan.
Pertemuan Zulkifli dan Jokowi membuat banyak pihak berspekulasi bahwa PAN akan merapat ke Jokowi. Namun, hal itu dibantah oleh Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno.
Eddy mengatakan, pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden Joko Widodo adalah pertemuan biasa.