Pilpres 2019
Ma’ruf Amin Ucapkan Terima Kasih Kepada PWNU Jatim Telah Menangkan Jokowi
Maruf Amin mengucapkan terima kasih kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur karena telah berupaya memenangkan Jokowi-Maruf.
Sehingga harus dipegang orang-orang berkompeten dari kubu Jokowi-Maruf Amin.
Baca: Relawan Milenial Jokowi Akan Beri Bantuan Untuk Petugas KPPS yang Meninggal
Ia mengatakan posisi tersebut paling tidak diisi orang-orang NU.
“Kalau itu Kiai Ma’ruf Amin yang bisa menjawab kenapa dua menteri itu bisa dipegang orang NU,” tegasnya.
KH Marzuki Mustamar pun menegaskan bila ada kubu lawan yang ingin bergabung harus ada deklarasi damai bersama unsur-unsur pendukung Jokowi-Maruf termasuk NU.
Baca: Bawaslu Pastikan Pemungutan Suara Ulang di 2 TPS di Boyolali Sebagai yang Pertama dan Terakhir
“Kalau ada permintaan bergabung harus tegas dari organisasi pusat sampai paling bawah, kemudian harus ada deklarasi damai antara induk organisasi yang akan bergabung dengan NU dan lainnya sehingga ditaati sampai ke bawah,” tegasnya.
“Dengan begitu bersama kita solid mendukung pemerintahan,” ujarnya.
Sebelumnya beredar kabar PAN akan bergabung dengan kubu Jokowi-Ma’ruf setelah terjadi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Belum tertarik
Dikutip dari kompas.com, Tim Kampanye Nasional (TKN) hingga saat ini belum membahas peluang bergabungnya partai pendukung Prabowo-Sandiaga ke dalam koalisi Jokowi-Maruf
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Arsul Sani menyikapi Partai Amanat Nasional yang membuka peluang mendukung Jokowi.
Menurut Arsul Sani, pihaknya belum tertarik membahas isu akan bergabungnya PAN ke dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Baca: KPK Eksekusi 15 Tahanan Korupsi ke Dalam Bui
"Partai-partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) belum tertarik untuk mendiskusikan di internal KIK tentang wacana di atas. Bagi kami masih terlalu pagi untuk mendiskusikan soal itu," ujar Arsul ketika dihubungi, Minggu (28/4/2019).

Arsul menilai wacana tersebut sebagai diskursus internal PAN saja.
TKN Jokowi-Ma'ruf tidak ingin terlalu jauh menyikapi perdebatan itu.
Menurut dia, hal yang lebih penting saat ini adalah mengawal penghitungan suara.