Pilpres 2019
Respons Usman Kansong Sikapi Pertemuan Jokowi dengan Said Iqbal di Istana
Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Maruf, Usman Kansong mengatakan pertemuan antara Jokowi dengan Said Iqbal guna membahas mengenai Hari Buruh.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang turut mendampingi Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah ketua serikat pekerja.
Ketua serikat pekerja yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Pesiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
Baca: Kalahkan Hidayat Nur Wahid di Singapura, Tsamara Amani Juga Unggul Jauh dari Eriko Sotarduga
Kemudian, Presiden KSBSI Mudofir, Presiden KPBI Ilhamsyah, Presiden Sarbumusi Syaiful, dan Presiden KSN Muchtar.
Tampak juga hadir, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.
"Akrab sekali (suasana pertemuannya), sangat akrab, presiden lebih banyak mendengarkan. Pak Said Iqbal lebih banyak bicara dengan yang lain-lain," ucap Moeldoko.
Meski Said Iqbal tidak mendukung Jokowi dalam Pilpres 2014 maupun 2019, kata Moeldoko, pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit sejak pukul 10.30 WIB berlangsung baik dan penuh keakraban.
Baca: Mohon Doa, Sahabat Sebut Kabar Reino Barack Junior Akan Segera Hadir
"Ada tujuh orang semuanya bicara dan presiden sangat mendengarkan, enggak ada suasana yang tegang-tegang. Yang jelas ada suasana baru," katanya.

Mantan Panglima TNI itu menjelaskan, para ketua serikat pekerja menginginkan ada revisi Peraturan Pemerintah 78/2015 tentang Pengupahan dan presiden menyetujuinya untuk dilakukan peninjauan kembali.
Baca: Keterbatasan Bukan Halangan, Batik Karya Penyandang Disabilitas Ini Tampil di INACRAFT 2019
"Intinya bagaimana buruh tidak ada yang dirugikan, tapi di sisi lain ada juga kepastian bagi pengusaha agar tidak dirugikan. Pemerintah mencari keseimbangan yang dinamis soal itu," ujar Moeldoko.
"Substansinya presiden memerintahkan Menaker untuk segera memikirkan hal ini. Dipikirkan dengan berbagai pihak, dari sisi pemerintah, sisi buruh dan sisi pengusaha bagiamana," tambahnya.
Jokowi berharap May Day berjalan damai
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2019, berjalan damai dan dirayakan dengan kegembiraan.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi dan telah disepakati oleh ketua-ketua serikat pekerja saat bertemu selama 30 menit sejak pukul 10.30 WIB di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019).

"Semua sepakat peringatan hari buruh akan dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang baik, yang memberikan ketenangan dan damai. Sehingga kita harapkan rakyat juga ikut merasakan kegembiraan dalam merayakan hari buruh minggu depan," ujar Jokowi.
Baca: Niken Hanya Diam dan Menggelengkan Kepala Saat Ditanya Soal Mayat Bayi di Kolong Tempat Tidurnya
Selain itu, pertemuan juga membahas persoalan Peraturan Pemerintah (PP) 78/2015 tentang Pengupahan dan telah disepakati untuk merevisinya.
"Kita harapkan dari serikat pekerja, dari buruh senang, tetapi juga di sisi yang lain dari perusahaan, dari pengusaha juga senang. Jangan sampai ada yang dirugikan karena PP 78 ini," paparnya.
Baca: Usai Pilpres, Said Iqbal Temui Jokowi di Istana Bogor
Adapun ketua-ketua serikat pekerja yang hadir di antaranya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Presiden KSBSI Mudofir.
Kemudian, Presiden KPBI Ilhamsyah, Presiden Sarbumusi Syaiful, dan Presiden KSN Muchtar.