Selasa, 7 Oktober 2025

Diduga Kelelahan, Sekretaris PPK Baktiya Aceh Utara Meninggal

KIP Aceh Utara juga sudah meminta petugas medis untuk standby di lokasi pleno

Editor: Eko Sutriyanto
net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin

TRIBUNNEWS.COM, ACEH  – T Syahril, Sekretaris Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Baktiya Aceh Utara pada Selasa (23/4 /2019) sekira pukul 16.30 WIB meninggal di RSU Bunga Melati Lhokseumawe.

Pria asal Desa Meunasah Bujok Kecamatan Baktiya itu sudah dua hari dirawat di RSU Melati karena kelelahan selama proses pleno.

“Tadi saya mendapat informasi Syahril sudah meninggal di RSU Bunga Melati Lhokseumawe. Saat ini jenazah korban hendak dibawa pulang ke rumahnya di desa Bujok,” ujar Sekretaris Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara, Hamdani kepada Serambinews.com.

Sebelum meninggal, korban sudah dua hari mendapat perawatan di RS tersebut.

Informasi dari PPK lainnya, kata Hamdani, korban sebelumnya ditemukan istrinya sudah sakit karena kelelahan di balai desa tempat pleno hasil penghitungan suara terhadap calon DPRK, DPRA, DPRI, DPD dan calon presiden/wakil presiden.

Lalu korban dibawa ke RS untuk mendapat perawatan.

Sedangkan Ketua PPK Samudera, Tasrizal sampai saat ini masih mendapat perawatan di RSU Kasih Ibu Lhokseumawe juga karena kelelahan melaksanakan pemilu.

“Tasrizal sampai sekarang masih mendapat perawatan di RS. Namun, kondisinya sudah membaik dari sebelumnya,” kata Hamdani.

Baca: Ketua DPR: Caleg dan Petugas di TPS dan PPK yang Curang Bisa Dipidana

Karena itu Sekretaris KIP Aceh Utara mengimbau kepada petugas untuk menjaga kesehatan meskipun sangat sibuk karena sudah memasuki pleno.

“Kalau sudah jam istirahat, kita berharap itu dimanfaatkan dengan baik untuk istirahat, guna menjaga stamina,” ujar Hamdani.

Sebelumnya, KIP Aceh Utara juga sudah meminta petugas medis untuk standby di lokasi pleno.

Sementara itu, dua anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Lembah Sabil, Aceh Barat Daya (Abdya) dikabarkan 'pingsan' dan harus dilarikan ke Puskesmas setempat, Senin (22/4/2019) sore.

Kedua anggota PPK yang pingsan itu adalah Zulfikar dan Fazilla.

Namun, Fazilla sudah dibolehkan pulang, sementara Zulfikar harus dirawat ke Puskesmas Manggeng dan butuh istirahat.

Anggota KIP Abdya, Yudi Nirmansyah saat dikonfirmasi Serambinews.com, Senin (22/4/2019) malam membenarkan kabar pingsannya dua anggota PPK Lembah Sabil tersebut.

"Iya benar, tapi Fazilla sudah dibolehkan pulang, kalau Zulfikar harus dirawat," ujar Anggota KIP Abdya, Yudi Nirmansyah.

Selain dua anggota PPK itu, kata Yudi, ada satu petugas lain yaitu Wildanur harus dirawat dan diinfus di Puskesmas, karena kelelahan.

"Iya, Wildanur sudah bisa pulang, tapi beliau masih diinfus," sebutnya.

Akibat tiga petugas kelelahan, kata Yudi, rekapitulasi harus ditunda dan dilanjutkan, Selasa (23/4/2019) besok.

"Tidak mungkin kita paksa, kasian mereka, apalagi kita kan memiliki 400 TPS lebih, dan dibolehkan sampai 15 hari untuk merekap," terangnya.

Meski begitu,Yudi optimis rekapitulasi di Kecamatan Lembah Sabil bisa tepat waktu dan sesuai target.

"Kalau tidak ada yang sakit, besok sudah bisa antar ke KIP. Namun, dengan kondisi seperti ini, insya Allah besok sudah selesai, apalagi desa yang direkap sudah sampai sembilan desa, jadi gak lama lagi, uda selesai," paparnya.

Selain itu, ia berharap pada petugas KPPS,PPS, dan PPK agar menjaga kesehatan dan harus istirahat yang cukup.

"Jika merasa kelelahan istirahat saja, jangan dipaksakan, apalagi hingga pingsan, ini harus dihindari,"pungkasnya. (Serambi Indonesia/Rahmat Saputra/ Jafaruddin)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved